Info

Selain Jorok, Berbagi Sikat Gigi dengan Orang Serumah Juga Bahaya

Meskipun anggota keluarga diketahui dalam keadaan sehat, berbagi sikat gigi yang sama tetap tidak boleh dilakukan.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi menyikat gigi, sikat gigi. (Pixabay)
Ilustrasi menyikat gigi, sikat gigi. (Pixabay)

Himedik.com - Sikat gigi semestinya menjadi barang personal yang tidak boleh digunakan secara bergantian dengan orang lain, meskipun orang tersebut masih satu keluarga.

"Itu sudah sering diberikan edukasi penggunaan alat kesehatan yang bergiliran, apalagi dengan keluarga. Sama sekali gak boleh (bergantian pakai sikat gigi)," kata dokter spesialis gigi drg. Ni Kadek Eka Widiadnyani, Sp.KG., saat siaran langsung talkshow kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (13/9/2021). 

Meskipun anggota keluarga diketahui dalam keadaan sehat, berbagi sikat gigi yang sama tetap tidak boleh dilakukan. Dokter Ela menjelaskan bahwa rongga mulut menjadi pintu utama juga rumah bagi banyak mikroorganisme dari luar. 

Meskipun sudah dibersihkan dengan pasta gigi juga obat kumur, mikroorganisme tersebut bisa saja ikut menempel pada pasta gigi yang digunakan. 

Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)
Ilustrasi sikat gigi. (Shutterstock)

"Kalau dicampur-campur berisiko menularkan suatu penyakit rongga mulut nantinya. Jadi, satu sikat gigi, satu orang dipakai. Walaupun itu satu keluarga," ucapnya.

Selain itu, penggunaan sikat gigi juga harus diperhatikan. Jangan sampai sikat gigi dipakai terlalu lama hingga bulu sikatnya mekar. Dokter Eka menyampaikan, bulu sikat yang sudah mekar tidak akan efektif membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi.

Penggunaan sikat gigi yang sudah mekar juga bisa berbahaya bagi gusi.

"Penggunaan sikat gigi jangan terlalu lama, karena dengan adanya tekanan menyebabkan bulu sikat jadi mekar. Kalau sudah mekar tidak bisa maksimal menghilangkan plak dan sisa makanan. Mekar juga bisa melukai gusi sehingga jadi sakit dan keluar darah," pungkasnya.

(Suara.com/Lilis Varwati)

Berita Terkait

Berita Terkini