Info

Deteksi Risiko Penyakit Jantung, Coba Cek Pakai Tes Ibu Jari di Rumah!

Tes ibu jari yang sederhana bisa membantu mendeteksi penyakit jantung.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi tangan, ibu jari tangan (Unplash/NeONBRAND)
Ilustrasi tangan, ibu jari tangan (Unplash/NeONBRAND)

Himedik.com - Penyakit jantung bisa diderita oleh semua orang. Tapi, tes ibu jari bisa membantu Anda mendeteksi risiko penyakit jantung di rumah.

Cukup menekuk ibu jari ke dalam telapak tangan saja bisa membantu mendeteksi Anda berisiko atau memiliki aneurisma aorta tersembunyi atau tidak.

Aneurisma aorta adalah tonjolan di dinding pembuluh darah yang terhubung ke jantung dan turun ke perut. Meskipun, kondisi ini biasanya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan, pembengkakan bisa mengancam jiwa jika tak terdeteksi sejak dini.

Apalagi, aneurisma aorta biasanya tidak menunjukkan gejala dan terdeteksi melalui skrining.

Jika aneurisma aorta sudah menunjukkan gejala, mungkin tonjolan sudah begitu besar dan membahayakan. Kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan internal hingga kematian.

Ilustrasi telapak tangan (shutterstock)
Ilustrasi telapak tangan (shutterstock)

Sekitar 8 dari 10 orang dengan rupture akan meninggal sebelum tiba di rumah sakit atau mereka tidak akan selamat dari prosedur operasi.

Tapi, dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Yale mengatakan orang dapat memeriksa risiko mereka sendiri dengan tes ibu jari atau tes jempol yang sederhana tersebut.

Anda bisa melakukannya dengan mengangkat satu tangan dan jaga telapak tangan tetap terbuka rata. Lalu, regangkan jari-jari tangan dan mulai tekuk ibu jari ke dalam telapak tangan sejauh mungkin.

Jika ibu jari bisa melintasi telapak tangan cukup jauh, Anda mungkin memiliki aneurisma aorta tersembunyi. Tapi, tes sederhana ini juga tidak langsung mengindikasikan orang memiliki anurisme aorta, tetapi juga bisa tanda persendian seseorang lemah.

Para peneliti menguji metode ini pada 305 orang dan mempublikasikan temuan mereka di American Journal of Cardiology. Hasilnya menunjukkan bahwa mayoritas pasien aneurisma tidak menunjukkan tanda positif pada telapak tangan.

"Tetapi pasien yang memiliki hasil tes positif memiliki kemungkinan besar untuk menderita aneurisma," kata penulis senior Dr John A Elefteriades. dikutip dari The Sun.

Para peneliti mengatakan aneurisma sering membutuhkan waktu puluhan tahun untuk berkembang ke titik pecah. Namun, tes ini mungkin berguna bagi orang yang sudah memiliki faktor risiko menderita aneurisma, seperti riwayat keluarga dan memiliki tekanan darah tinggi.

Berita Terkait

Berita Terkini