Info

Awas, Trauma Masa Kecil Picu Masalah Neurologi saat Dewasa

Penelitian baru menunjukkan bahwa trauma masa kecil kemungkinan bisa memicu masalah kesehatan di masa depan.

Fita Nofiana

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Pixabay)
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Pixabay)

Himedik.com - Anak-anak dengan trauma masa kecil seperti menderita pelecehan, penelantaran atau kekerasan di rumah cenderung memiliki masalah neurologis seperti stroke atau sakit kepala saat dewasa. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang dilaporkan dari peneliti Amerika Serikat (AS).

"Peristiwa traumatis di masa kanak-kanak telah dikaitkan dalam penelitian sebelumnya dengan risiko penyakit jantung, diabetes, perilaku kesehatan yang lebih berisiko seperti merokok dan penggunaan narkoba, dan penurunan harapan hidup," kata peneliti Dr. Adys Mendizabal, dari University of California, Los Angeles seperti yang dikutip dari Medicinenet.

"Studi kami menemukan bahwa orang dengan kondisi neurologis seperti stroke, sakit kepala, dan epilepsi lebih mungkin mengalami pelecehan, pengabaian, atau kekerasan rumah tangga saat masa kanak-kanak," tambah Mendizabal.

Studi ini tidak dapat membuktikan bahwa pengalaman ini menyebabkan kondisi neurologis, hanya saja keduanya tampak terkait. Penelitian ini telah diterbitkan di jurnal Neurology.

Untuk penelitian ini, para peneliti mensurvei hampir 200 pasien di klinik neurologi. Masing-masing menyelesaikan kuesioner tentang pengalaman masa kecil yang buruk dan diskrining untuk kecemasan dan depresi.

Para peneliti menemukan bahwa 24 persen pasien memiliki skor tinggi di rumah  selama anak-aak, dibandingkan dengan 13 persen dari populasi umum.

Ilustrasi kekerasan pada anak. [Shutterstock]
Ilustrasi kekerasan pada anak. [Shutterstock]


Temuan ini menunjukkan bahwa orang dengan pengalaman masa kanak-kanak yang buruk mungkin memiliki lebih banyak gejala neurologis, cacat atau kebutuhan medis yang lebih besar.

Pasien-pasien ini juga enam kali lebih mungkin memiliki kondisi medis lain dan lima kali lebih mungkin juga memiliki kondisi kejiwaan. Skor depresi dan kecemasan juga meningkat pada banyak pasien.

"Pengenalan dini atas pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan ini pada orang dengan kondisi neurologis mungkin merupakan cara untuk meningkatkan kesehatan mereka," kata Mendizabal. 

Berita Terkait

Berita Terkini