Info

Epidemiolog: Seperti Influenza, Covid-19 Mungkin Bisa Jadi Penyakit Musiman

Covid-19 disebut berpotensi menjadi penyakit musiman.

Fita Nofiana

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Covid-19 disebut berpotensi jadi penyakit musiman. Hal ini dinyatakan oleh seorang ahli epidemiologi Universitas Michigan (UM), Profesor Rafael Meza. 

Melansir dari Medical Xpress, Rafael Meza, profesor epidemiologi dan kesehatan masyarakat global di UM School of Public Health, menarik paralel antara kenyataan di Amerika Serikat, Brasil dan negara-negara Amerika Selatan lainnya, terutama mengenai vaksinasi.

Beberapa negara Amerika Selatan, termasuk Brasil, mengalami tren penurunan jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. 

Fakta bahwa Brasil dan seluruh Amerika Selatan sedang menuju musim semi dan musim panas memberikan optimisme bahwa kasus Covid-19 dapat tetap rendah di wilayah tersebut karena orang dapat melakukan banyak kegiatan di luar ruangan, membatasi kontak di dalam ruangan.

Meskipun demikian, ancaman varian Delta yang membayangi harus membuat Anda tetap waspada karena ada infeksi setelah vaksinasi atau infeksi kedua. 

"Di sebagian besar negara, kita telah melihat gelombang kasus, rawat inap, dan kematian ini, yang kemudian diikuti oleh periode yang relatif tenang. Seiring berjalannya waktu, diperkirakan Covid-19 akan berubah menjadi fenomena musiman, seperti influenza," ujar Profesor Meza.

Ilustrasi Covid-19 di Hong Kong. (Dok. ANTARA)
Ilustrasi Covid-19 di Hong Kong. (Dok. ANTARA)


"Ini mungkin akan mengikuti pola yang sama seperti virus pernapasan lainnya yang menyebabkan epidemi terutama selama musim gugur dan musim dingin, tetapi memiliki aktivitas rendah selama musim semi dan musim panas, setidaknya di belahan bumi utara dan selatan," imbuhnya. 

Banyak ahli percaya bahwa setelah musim gugur dan musim dingin ini dan setelah kita selesai dengan wabah Delta, kita akan beralih ke pola musiman epidemi Covid-19 di Amerika Serikat. Bisa dibayangkan bahwa pola serupa dapat muncul di Brasil dan negara lainnya. 

Amerika Selatan, di mana kasus mungkin tetap rendah dalam beberapa bulan musim semi dan musim panas mendatang, akan muncul kembali di musim gugur dan musim dingin.

Berita Terkait

Berita Terkini