Info

Hati-hati, Ahli Sebut Varian Virus Corona R1 Punya 5 Mutasi Berbahaya!

Varian virus corona R1 memiliki 5 mutasi yang berbahaya, sama seperti yang ditemui pada varian Beta dan Gamma.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi varian virus corona, virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi varian virus corona, virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Para ahli memperingatkan bahwa varian virus corona Covid-19 baru yang disebut R1 harus diwaspadai, karena memiliki beberapa mutasi berbahaya.

Pejabat kesehatan AS mengatakan varian virus corona R1 memiliki beberapa mutasi yang perlu dicurigai, meskipun varian virus corona ini belum masuk kategori varian yang menjadi perhatian oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Karena, beberapa mutasi dari varian virus corona R1 mungkin bisa membuatnya lolos dari kekebalan yang terbentuk oleh vaksin Covid-19. Walupun, vaksin Covid-19 masih tetap menjadi cara trbaik untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19.

Ilmuwan Amerika William Haseltine, seorang profesor di Harvard Medical School dilansir dari The Sun, mengatakan varian virus corona R1 ini memiliki 5 mutasi yang sebelumnya juga ditemukan dalam varian virus corona yang menjadi perhatian.

Sebelumnya, varian virus corona R1 ini pertama kali ditemukan di Jepang dan sudah menyebar ke 37 negara lainnya. Kini, jumlah kasus varian virus corona R1 sudah mencapai 10.500 secara global dan diduga akan bertambah lebih banyak.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Kini, para ahli sedang mengkhawatirkan varian virus corona R1 karena memiliki beberapa mutasi berbahaya, seperti E484K yyang ada dalam varian Beta dan Gamma.

Mutasi ini sebelumnya telah terbukti mampu menghindari atau lolos dari antibodi, yakni protein dalam darah yang bisa melawan infeksi virus. CDC pun sangat mendukung penyelidikan varian virus corona R1, karena kekhawatiran beberapa mutasi berbahayanya.

CDC juga menyimpulkan bahwa ada kemungkinan vaksin Covid-19 tidak bisa melindungi diri kita dari varian virus corona R1, bila dibandingkan dengan varian aslinya.

Meskipun, Amesh A. Adalja, MD, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health's Center for Health Security, mengatakan varian virus corona R1 ini tidak akan menggantikan varian Delta. Sehingga, ia menyarankan semua orang jangan khawatir berlebihan mengenai varia baru tersebut.

 

Berita Terkait

Berita Terkini