Himedik.com - Seorang ahli telah memperingatkan virus Nipah yang sudah merenggut nyawa banyak orang berpotensi menjadi pandemi dunia berikutnya.
Pembuat vaksin Astrazaneca, Profesor Dame Sarah Gilbert mengatakan sekarang ini tidak ada vaksin Covid-19 untuk melawan virus Nipah yang menyebabkan pembengkakan otak.
Baca Juga
Segera Periksakan Jika Alami Sembelit Sekaligus Demam, Begini Kata Pakar!
Kenali Penyebab Nokturia, Kondisi Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Gejala Kanker Payudara Tidak hanya Benjolan, Ketahui Tanda Lainnya!
3 Gangguan Belajar yang Sangat Umum, Tetapi Jarang Diketahui
5 Hal Ini dapat Mengubah Warna Gigi, dari Minum Kopi Hingga Makan Apel
Kadar Gula Darah Melonjak Usai Makan? Tenang, Begini 4 Cara Menurunkannya
Jika virus Nipah ini berkembang pada tingkat yang lebih cepat, seperti virus corona Covid-19. Maka, virus Nipah ini bisa menjadi bencana baru bagi dunia.
"Sekarang, semua orang mestinya sudah menyadari bagaimana proses virus corona Covid-19 ini menyebar ke seluruh dunia. Virus ini telah bermutasi, berevolusi dan membentuk varian Delta yang sangat menular," kata Dame Sarah dikutip dari The Sun.
Fenomena itu harusnya menjadi pelajaran bahwa virus Nipah mungkin saja berevolusi menjadi virus yang sangat menular dengan tingkat kematian 50 persen.
Dame Sarah mengatakan timnya sedang berjuang untuk mengumpulkan dana untuk mengembangkan vaksin virus Nipah. Sebelum mulai mengerjakan vaksin AstraZeneca pada Januari 2020 lalu, Dame Sarah mengatakan bahwa dia telah mengerjakan vaksin untuk virus Nipah, demam Lassa, dan MERS.
Tetapi, semua pekerjaannya itu mundur akibat pandemi virus corona Covid-19. Pandemi ini juga membuat mereka belajar banyak hal untuk melakukan tindakan pencegahan lebih cepat, salah satunya kembali berusaha membuat vaksin untuk virus Nipah.
"Kami butuh stok vaksin untuk virus yang sudah ditemukan. Langkah ini untuk berjaga-jaga, bila virus Nipah menjadi wabah di seluruh dunia," katanya.
Virus Nipah sendiri masuk dalam dafatr terbatas dari 10 penyakit prioritas yang telah diidentifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai sumber potensial epidemi di masa depan.
Para ilmuwan sebelumnya juga mengatakan bahwa virus Nipah berpotensi menjadi penyebab pandemi baru. Karena itu, potensi wabah virus Nipah ini harus dihentikan atau dikelola.