Info

Peneliti Menemukan Bukti Virus Corona Menyerang Otak, Apa Dampaknya?

Virus corona menyerang sel endotel di lapisan kapiler otak yang membentuk blood-brain barrier

Rosiana Chozanah

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Sekelompok peneliti yang menerbitkan studinya di Nature Neuroscience menemukan bahwa virus corona juga menyerang sel-sel endotel otak. Mereka mempelajari dampak SARS-CoV-2 terhadap neurologis manusia.

Selama ini penderita Covid-19 mengalami gejala hilangnya kemampuan indera penciuman maupun perasa. Bahkan, beberapa mengalami kabut otak. Ada juga penderita yang mengalami stroke atau kejang, dan banyak juga yang mengalami kebingungan.

Tapi, hingga kini belum ada bukti fisik bahwa SARS-CoV-2 menyerang sel-sel di otak, membuat para peneliti berasumsi bahwa gejala tersebut adalah akibat peradangan di otak sebagai respons terhadap infeksi.

Berangkat dari masalah ini, peneliti yang berafiliasi dengan sejumlah besar institusi di Jerman, Prancis, dan Spanyol, melihat bahwa virus corona menyerang sel endotel di lapisan kapiler yang membentuk blood-brain barrier atau sawar darah otak (penghalang antara darah dengan sistem saraf pusat).

COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

Itu adalah bukti pertama dari dampak langsung virus corona pada pembuluh darah di otak. Hasil dari serangan ini adalah kematian sel dan penyumbatan aliran darah ke otak.

Studi ini dilakukan dengan mempelajari sel-sel endotel di pembuluh darah otak, sel-sel yang melapisi kapiler di sawar darah otak pada pasien Covid-19 yang sudah meninggal.

Menurut laporan Medical Xpress, peneliti menemukan bukti adanya sel-sel mati. Ini adalah kapiler yang tidak dapat dilaui darah, menyebabkan kerusakan di otak akibat kekurangan oksigen dan glukosa.

Lebih khusus lagi, mereka menemukan bahwa virus dapat memecah protein dalam sel endotel, yang mengakibatkan kematian sel dan hancurnya pembuluh darah (prosesnya disebut nekroptosis).

Berita Terkait

Berita Terkini