Info

Ahli Virologi Yakin Covid-19 Pertama Terjadi pada Pedagang di Pasar Wuhan

Ahli virologi ini menyatakan bahwa kasus Covid-19 pertama terjadi pada wanita yang pernah bekerja di pasar basah Wuhan.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Ilmuwan terkemuka mengungkap sebuah fakta lain dari asal usul virus corona Covid-19 yang awalnya muncul di Wuhan, China.

Menulis di jurnal Science pada Kamis (18/11/2021), ahli virologi Michael Worobey menulis bahwa sebenarnya kasus Covid-19 pertama kali adalah seorang wanita yang pernah bekerja di pasar basah.

Worobey merupakan satu dari 15 atau lebih ahli yang oada pertengahan Mei lalu menerbitkan sebuah kolom di Science, menuntut pertimbangan serius dari tesis bahwa SARS-CoV-2 bocor dari laboratorium di Wuhan.

Dalam artikel terbaru ini, ia berpendapat bahwa penelitiannya tentang asal mula wabah memberikan bukti kuat bahwa virus berasal dari pasar basah.

Worobeypun mengamalisis kasus yang dilaporkan oleh dua rumah sakit sebelum peringatan kasus di pasar tersebut dinaikkan, yakni pada 30 Desember 2019.

Pasar Wuhan, China. [Hector Retamal/AFP]
Pasar Wuhan, China. [Hector Retamal/AFP]

"Di kota berpenduduk 11 juta orang ini, setengah dari kasus awal terkait dengan tempat sebesar lapangan sepak bola. Menjadi sangat sulit untuk menjelaskan pola itu jika wabah tidak dimulai di pasar," tutur Worobey, dilansir Medical Xpress.

Sementara itu, laporan WHO mengklaim pria yang diidentifikasi menjadi pasien nol,atau pasien pertama, sudah sakit sejak 8 Desember 2019. Tetapi Worobey mengatakan pria tersebut sebenarnya tidak sakit hingga 16 Desember 2019.

Pengurangan hari itu didasarkan pada wawancara video yang dia temukan, dari kasus yang dijelaskan dalam artikel ilmiah dan dari catatan medis rumah sakit yang cocok dengan pria berusia 41 tahun itu.

Itu berarti kasus pertama yang dilaporkan adalah seorang wanita yang bekerja di pasar, yang jatuh sakit pada 11 Desember.

Ahli penyakit yang masuk dalam tim investogasi WHO, Peter Daszak, mengatakan setuju dengan analisis Worobey.

"Tanggal 8 Desember itu adalah kesalahan," kata Daszak.

Berita Terkait

Berita Terkini