Info

Kenapa Kita Suka Mendengarkan Lagu Sedih saat Merasa Sedih?

Suka mendengarkan lagu sedih di kala perasaan sedang galau, ternyata ada alasan ilmiahnya.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi sedih (Pixabay/Anemone123)
Ilustrasi sedih (Pixabay/Anemone123)

Himedik.com - Banyak yang memilih untuk memutar lagu sedih dengan melodi mendayu-dayu saat perasaan sedang kacau dan galau. Sepintas, bukannya mendengarkan lagu yang upbeat dan ceria saat kesedihan melanda lebih logis dilakukan?

Namun, mengapa seseorang justru memilih menggandakan rasa sedihnya dengan mendengarkan lagu sedih?

Ahli kesehatan mental punya jawabannya. "Mendengarkan musik yang membangkitkan respons emosional adalah katarsis," kata Arianna Galligher, direktur asosiasi STAR Trauma Recovery Center di Ohio State University Wexner Medical Center, dikutip dari Everyday Health.

"Ini membantu kita mengakses dan bergerak melalui emosi yang bisa jadi sulit atau menyakitkan, dengan cara yang berisiko rendah, disengaja, dan terbatas waktu," jelasnya.

Sebab lagu sedih dapat memberi orang cara yang dapat diterima secara sosial untuk mengeksplorasi emosi sulit yang telah mereka hindari atau simpan untuk diri mereka sendiri, katanya.

perempuan mendengarkan musik (Pixbay/foundry)
perempuan mendengarkan musik (Pixbay/foundry)

"Kenyataannya adalah menghindari emosi tidak membuat emosi itu hilang, dan kita semua membutuhkan dan pantas mendapatkan pelampiasan. … Musik sedih juga dapat memperkuat bahwa seseorang tidak sendirian dalam pengalamannya," ujar Galligher.

Di sisi lain, mendengarkan lagu sedih saat mengalami kesedihan justru membuat seseorang lebih lega setelahnya. Hal ini diunggkap dalam penelitian di jurnal PLOS ONE.

Sebuah studi pada 2016 menyoroti apa yang terjadi di dalam otak kita ketika kita mencocokkan musik dengan perasaan kita. Ilmuwan berpikir musik melankolis terkait dengan hormon prolaktin, zat kimia yang membantu membatasi kesedihan.

Pada tingkat biologis, musik sedih terkait dengan hormon prolaktin yang berhubungan dengan menangis dan membantu untuk mengekang kesedihan. Musik sedih menipu otak untuk melibatkan respons kompensasi yang normal dengan melepaskan prolaktin. Sehingga prolaktin menghasilkan perasaan tenang untuk melawan rasa sakit mental.

Tak cuma saat mengalami kesedihan, banyak orang juga suka mendengarkan lagu sedih saat suasana hatinya baik-baik saja.

Matthew E. Sachs, PhD, adalah peneliti ilmu saraf dan psikologi di Universitas Columbia di New York City mengatakan bahwa musik membangkitkan tanggapan yang berbeda pada orang yang berbeda pada waktu yang berbeda.

"Terkadang musik sedih membantu kita menembus perasaan mati rasa dengan memunculkan emosi yang kuat itu," jelasnya. Terkadang kesedihan yang ditimbulkan oleh musik dapat membantu orang berhubungan dengan pemikiran yang lebih jernih dan lebih rasional karena membuat mereka merasa reflektif tanpa adanya peristiwa tragis di kehidupan nyata, tambahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini