Info

Ahli: Varian Omicron Memiliki Materi Genetik dari Virus Selesma

Ahli menemukan varian Omicron memiliki materi genetik dari virus selesma.

Shevinna Putti Anggraeni

virus corona Covid-19, varian Omicron (Suara.com/Shutterstock)
virus corona Covid-19, varian Omicron (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Munculnya virus corona Covid-19 varian Omicron cukup menggempatkan dunia. Beberapa negara pun mengambil tindakan pencegahan dengan memperketat aturan perjalanan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan analitik data yang berbasis di Massachusetts mengatakan varian Omicron ini memiliki setidaknya 1 dari mutasi dari potongan materi genetik yang ada dalam virus flu biasa dari sel yang terinfeksi.

Selain itu, varian Omicron ini juga memiliki lebih banyak mutasi dibandingkan varian virus corona lainnya, yakni sekitar 30 mutasi.

Analisis awal juga emnemukan beberapa urutan genetik varian Omicron tidak ditemukan pada varian virus lain. Tetapi, justru ditemukan pada virus menular lainnya, seperti yang menyebabkan flu biasa (selesma).

Menurut Venky Soundararajan dari Cambridge yang memimpin penelitian, varian Omicron ini hadir dalam genom manusia dan virus flu biasa yang membuatnya mampu menghindari sistem kekebalan manusia.

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19, varian Omicron. (Pixabay)

Hal inilah membuat virus lebih menular cepat, tetapi hanya menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala.

Sel-sel di paru-paru dan sistem gastrointestinal adalah rumah bagi virus Covid-19 dan flu biasa. Koinfeksi atau infeksi kedua virus itulah yang memicu rekombinasi virus, di mana dua virus berbeda bereproduksi dengan materi genetik yang berasal dari induknya.

Materi genetik dalam varian Omicron juga muncul pada virus penyebab flu biasa yang dikenal sebagai HCoV-229E dan virus human immunodeficiency (HIV) yang menyebabkan AIDS.

Karena Afrika Selatan memiliki kasus HIV tertinggi, di mana virus flu biasa dan patogen lainnya bisa berinteraksi.

Tapi dilansir dari Financial Express, Venky Soundararajan mengatakan masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menemukan usal-usal varian Omicron.

Meski begitu, temuan baru menggarisbawahi pentingnya program vaksinasi Covid-19. Karena, vaksin Covid-19 tetap bisa melindungi kita dari infeksi parah virus corona.

Berita Terkait

Berita Terkini