Info

Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Pengaruhi Nafsu Makan!

Varian Omicron bisa menimbulkan gejala yang mempengaruhi nafsu makan.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi makan. (Pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi makan. (Pexels/Andrea Piacquadio)

Himedik.com - Tingkat penularan dan penyebaran varian Omicron masih menjadi kekhawatiran, karena varian virus corona ini masih sangat baru.

Karena itu, mendeteksi setiap gejalanya adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran varian Omicron.

Tapi, varian Omicron ini juga menunjukkan gejala yang sedikit berbeda dengan varian virus corona sebelumnya. Aplikasi studi gejala Covid-19 ZOE pun telah memantau dampak varian baru virus corona ini.

Ilmuwan ZOE menganalisis dara gejala varian Omicron yang tercatat dalam aplikasi, lalu membandingkannya dengan data gejala dari awal Oktober 2021 ketika varian Delta masih dominan.

Hasil analisis mengungkapkan bahwa hanya 50 persen orang yang mengalami 3 gejala klasik virus corona, yakni demam, batuk, kehilangan indera penciuman dan perasa.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Pada pasien yang terinfeksi varian Omicron, mereka juga melaporkan gejala lain yang berupa hilangnya nafsu makan.

Temuan ini sejalan dengan sejumlah kecil data dari kontributor yang menunjukkn hasil PCR positif dan dikonfirmasi terinfeksi varian Omicron.

Namun, ada pula lima gejala umum lain pada pasien yang terinfeksi varian Omicron, meliputi:

  1. Pilek
  2. Sakit kepala
  3. Kelelahan
  4. Bersin
  5. Sakit tenggorokan

Selain itu, pasien juga mengalami kabut otak akibat varian baru virus corona tersebut. Kabut otak ini membuat seseorang kebingungan, pelupa dan kurang fokus.

Para ilmuwan juga akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai profil varian Omicron dalam beberapa minggu mendatang.

Jika membahas mengenai tingkat keparahan varian Omicron, varian baru virus corona ini justru tergolong hanya menyebabkan infeksi ringan.

Jumlah rawat inap dan kemarian juga menurun di sebagian besar negara meskipun varian Omicron ini sudah terdeteksi.

"Sejauh ini, kami tidak menerima laporan orang-orang dirawat di rumah sakit dan mengalami gejala parah akibat varian Omicron," kata ilmuwan ZOE dikutip dari Express.

Tapi, data mengenai seberapa parah varian Omicron ini masih awal dan mayoritas melibatkan relawan yang sudah suntik vaksin Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini