Info

Inilah Alasan Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Produk sampingan akan terbentuk ketika bakteri usus mencerna nutrisi tertentu dalam daging merah dan produk hewani lainnya akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi  makan daging. (Shutterstock)
Ilustrasi makan daging. (Shutterstock)

Himedik.com - Satu studi dari Cleveland Clinic mengungkap pengetahuan baru tentang bagaimana pola makan kaya daging merah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung. Temuan ini dipublikasikan di Nature Microbiology.

Dalam serangkaian penelitian sebelumnya, ditemukan bahwa produk sampingan yang terbentuk ketika bakteri usus mencerna nutrisi tertentu dalam daging merah dan produk hewani lainnya, disebut trimethylamine N-oxide (TMAO), akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Temuan terbaru ini memberikan pemahaman tentang proses dua langkah di mana mikroba usus mengubah nutrisi karnitin menjadi TMAO, molekul pemicu aterosklerosis dan pembekuan darah, setelah mengonsumsi makanan kaya daging merah.

Ilustrasi daging merah (pixabay) / tomwieden.
Ilustrasi daging merah (pixabay) / tomwieden.

Pada 2018, peneliti utama studi ini, Stanley Hazen, juga telah melakukan riset yang terbit di Journal of Clinical Investigation. Dalam studi ini, hasilnya adalah pola makan karnitin diubah menjadi TMAO di usus melalui dua langkah, dua proses mikroba. Metabolit perantara dalam proses ini adalah molekul yang disebut BB (gamma-butyrobetaine).

Menurut Hazen, beberapa mikroba usus dapat mengubah karnitin menjadi gamma-butyrobetaine (BB), tetapi sangat sedikit yang dapat mengubah molekul menjadi TMA, pendahulu TMAO.

"Pada omnivora (orang yang memakan hewani dan nabati), Emergencia timonensis adalah mikroba usus manusia utama yang terlibat dalam transformasi BB menjadi TMA/TMAO," jelas Hazen.

Sebaliknya, ia melanjutkan, tingkat mikroba tersebut sangat rendah pada orang vegetarian atau vegan. Oleh karenanya, tidak ada yang bisa mengubah karnitin menjadi TMAO.

Dalam penelitiannya, Hazen menemukan bahwa E. timonensis melengkapi transformasi karnitin menjadi TMAO, meningkatkan kadar TMAO dan meningkatkan potensi gumpalan darah.

Berita Terkait

Berita Terkini