Info

Mengenal Varian IHU, Ini Gejala yang Dialami Pasien Pertama!

Pasien pertama yang terinfeksi varian IHU telah melaporkan gejala yang dialaminya.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19, varian IHU (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19, varian IHU (Pixabay)

Himedik.com - Varian IHU, yakni varian baru virus corona yang diyakini berasal berasal dari Kamerun, Afrika Barat sudah menginfeksi 12 orang di Prancis.

Para peneliti telah menyatakan ada sedikit kekhawatiran bahwa varian IHU ini akan gagal dikendalikan penularannya, seperti varian Omicron.

Tapi, Tom Peacock, seorang ahli virologi di Imperial College justru mencoba meyakinkan bahwa tak ada yang perlu dikhawatiran dari varian IHU tersebut.

"Virus corona Covid-19 ini memiliki peluang yang bisa menyebabkan masalah, tetapi tidak pernah benar-benar terbukti," kata Tim Peacock dikutip dari Express.

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal medis MedRxiv adalah yang pertama melaporkan varian IHU tersebut.

Ilustrasi Varian IHU. (Pixabay)
Ilustrasi Varian IHU. (Pixabay)

Para ahli menyebut varian baru virus corona sebagai varian IHU, karena ditemukan oleh tim peneliti dari Institut Rumah Sakit Universitas Infeksi Méditerrannée (IHU).

Adapun, orang pertama yang terinfeksi varian IHU itu juga diketahui baru saja kembali dari Kamerun dan didiagnosis positif virus corona setelah 3 hari tiba di Prancis.

Tapi, orang itu sudah suntik vaksin Covid-19. Sehingga, ia hanya mengalami gejala berupa masalah pernapasan ringan sehari sebelum didiagnosis.

Gejala pernapasan yang tercatat dengan strain sebelumnya, termasuk batuk kering dan sesak napas, atau kesulitan bernapas.

Namum, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai varian IHU tersebut untuk menemukan gejala lengkapnya.

Satu hal yang paling mengkhawatirkan dari varian IHU ini adalah memiliki 46 mutasi yang mungkin bisa mengikat sel manusia dan memungkinkan virus berkembang.

Varian IHU yang dikenal sebagai B.1.640.2 terlihat bermasalah karena terdiri dari total 46 mutasi pada protein lonjakannya.

Tapi, para peneliti enggan terburu-buru untuk mengambil kesimpulan mengenai varian IHU tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini