Info

Hati-hati, Gejala Varian Omicron Ini Bisa Bertahan Jangka Panjang!

Ada gejala varian Omicron yang bisa bertahan jangka panjang meskipun hasil tes sudah negatif virus corona.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona covid-19, varian Omicron. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona covid-19, varian Omicron. (Pexels/@cottonbro)

Himedik.com - Baru-baru ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengatakan varian Omicron sudah menyebar ke 171 negara dan berpotensi menggantikan varian Delta yang mendominasi seiring waktu.

Badan kesehatan itu menyarankan semua orang untuk tidak mengganggap enteng varian Omicron, karena gejalanya yang mirip flu biasa.

Di tengah lonjakan kasus virus corona Covid-19 varian Omicron, sangat penting untuk memperhatikan setiap gejalanya.

Menurut data baru dari ZOE Covid Study App, nyeri punggung merupakan salah satu dari 8 gejala varian Omicron.

Gejala tersebut dilaporkan sejak awal varian Omicron ini terdeteksi di Afrika Selatan. Dokter pun melihat lebih abnyak pasien yang mengalami nyer otot atau nyeri punggung bagian bawah pada pasien varian Omciron.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron (Envato)

Parahnya, gejala varian Omicron ini tetap ada setelah seseorang dinyatakan negatif. Meskipun gejala varian Omicron lebih ringan, Anda tidak boleh mengabaikannya.

Meskipun banyak ahli telah mengemukakan bahwa gejala varian Omicron ini ringan, bahkan menyerupai pilek. Tapi, dokter dan orang-orang tidak boleh mengabaikannya.

"Varian Omicron tidak seperti flu biasa, karena seseorang lebih mungkin dirawat di rumah sakit dan meninggal dunia ketika terinfeksi," jelas WHO dikutip dari Times of India.

Walaupun gejala varian Omicron lebih ringan, varian baru virus corona ini justru lebih menular dibandingkan varian Delta.

Gejala varian Omicron, termasuk demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh ekstrem, keringat malam, pilek, bersin, muntah, dan kehilangan nafsu makan.

Sebelumnya, Dr Angelique Coetzee, Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, yang juga merupakan orang pertama menemukan varian Omicron di Afrika Selatan, mengatakan bahwa pasien yang didiagnosis dengan varian tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan penciuman dann perasa.

Selain itu, tidak ada kasus hidung tersumbat dan demam tinggi pada pasien varian Omicron.

Berita Terkait

Berita Terkini