Info

Dokter Sarankan Hentikan Kebiasaan Kretek Leher, Ini Lho Risikonya!

Kebiasaan kretek leher bisa berdampak buruk pada kesehatan Anda.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi kretek leher (PIxabay/filmwithmark)
Ilustrasi kretek leher (PIxabay/filmwithmark)

Himedik.com - Seorang dokter melalui unggah videonya di TikTok memperingatkan tentang risiko kebiasaan kretek leher.

Dalam video tersebut, Dr Brian Boxer Wachler memainkan permainan "fakta atau cap" sebagai reaksi atas klaim bahwa kretek leher bisa menyebabkan peregangan ligamen. Hal ini bisa mengakibatkan sakit kepala atau nyeri otot di antara tulang belikat atau leher.

Dalam video yang diunggah ke TikTok, dokter itu juga memperingatkan komplikasi lebih parah dari peregangan leher dengan cara kretek.

Boxer Wachler memperingatkan bahwa melakukan hal ini bisa menyebabkan risiko kecil dan langka yang mengakibatkan stroke.

Profesor anatomi di Lancaster University, di Inggris, Adam Taylor, mengatakan bahwa ada sejumlah risiko yang terkait dengan kretek leher, beberapa di antaranya seperti kerusakan pada struktur muskuloskeletal seperti tulang, tulang rawan, tendon atau ligamen.

Ilustrasi leher (Pixabay/LUM3N)
Ilustrasi leher (Pixabay/LUM3N)

"Leher adalah organ yang rapuh dan terbuka, banyak struktur dipadatkan ke dalam ruang yang sangat kecil," kata Taylor dikutip dari News Week.

Rata-rata manusia memiliki gerakan terbatas pada lehernya. Jadi, meregangkan atau kretek leher hingga batas jangkauan geraknya bisa meregangkan ligamen, tendon atau otot melebihi batas normalnya.

"Kondisi ini juga berisiko karena orang tanpa keahlian tersebut bisa melakukan gerakan meregangkan leher yang berlebihan. Sedangkan, leher tidak dirancang untuk menahan gerakan cepat dan ekstrem," jelasnya.

Saat Anda memutar leher, ini berpotensi merobek arteri sehingga mengakibatkan kehilangan darah yang signifikan.

Jika robekan ini cukup signifikan pada orang yang berusia di bawah 45 tahun, ini mengarah pada peningkatan risiko stroke dengan sebagian kecil dari bagian dalam arteri yang terlepas.

Profesor kedokteran stroke di Universitas Keele, di Inggris, Christine Roffe, menegaskan risiko stroke kecil terkait dengan manipulasi leher.

Jika stroke benar-benar terjadi, itu bisa mengancam jiwa atau membuat penderitanya mengalami cacat permanen, seperti kehilangan penglihatan, masalah berjalan dan masalah berbicara dan menelan.

Berita Terkait

Berita Terkini