Himedik.com - Ahli menemukan dua orang di Israel yang terinfeksi varian virus corona Covid-19 baru, yang belum pernah terdeteksi sebelumnya.
Varian virus corona ini menyebabkan gejala ringan, seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot pada pasien.
Baca Juga
Jutaan Orang Demam Tapi Tak Ada yang Meninggal, Korea Utara Klaim Sukses Kendalikan Covid-19
Ratusan Pemuda Anti-Rokok Berkumpul di IYSTC, Minta Pemerintah Lindungi Anak dari Manipulasi Industri Tembakau
Studi Ungkap Kejadian Malnutrisi Pasien Rawat Inap di Indonesia Cenderung Sedang Hingga Tinggi, Apa Sebabnya?
Survei Mayo Clinic: Mayoritas Orang Lakukan Diet Bukan Demi Penampilan, Lalu Apa?
Terpopuler Kesehatan: Cium Bau Tak Nyata Gejala Darah Tinggi, Efek Baik Makan Tomat Bagi Tubuh
Pengurutan genetik mengungkapkan bahwa varian virus corona baru yang dibawa oleh dua orang itu adalah kombinasi dari varian Omicron asli (BA1) dan subvarian Omicron (BA2).
Menurut Kementerian Kesehatan Israel, varian virus corona baru ini belum pernah diketahui sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan negara-negara Eropa agar tidak meremehkan bahaya yang ditimbulkan oleh kombinasi dari varian virus corona.

Karena dilansir dari The Sun, masih terlalu dini untuk berspekulasi tentang seberapa ganas dan parahnya varian Omicron tersebut.
Tetapi, kedua strain Omicron ini telah terbukti lebih ringan daripada varian Delta yang dominan sebelumnya.
Meski begitu, sangat penting untuk mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19. Karena, vaksin Covid-19 tetap memberikan perlindungan yang memadai.
Sebelumnya, varian Omicron BA1 ini menjadi dominan di seluruh dunia pada awal Desember 2021. Tetapi, kekhawatiran ini relatif ringan dan kecil kemungkinannya menyebabkan rawat inap.
Kemudian, BA2 muncul dengan sifat yang lebih menular. Tetapi, seseorang tidak terlalu berisiko mengalami infeksi parah.
Ketika dua varian bergabung, seperti yang dimiliki BA1 dan BA2. Hal ini dikenal sebagai rekombinan.