Info

Ilmuwan Inggris Buat Rapid Test Covid-19 Lebih Akurat, Ini Bedanya dengan Tes Antigen!

Ilmuwan Inggris buat rapid test Covid-19 yang lebih akuran mendeteksi virus corona dibandingkan tes antigen.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi rapid test Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Para ilmuwan Inggris menermukan alat tes cepat atau rapid test yang lebih sensitif untuk mendeteksi virus corona Covid-19.

Rapid test virus corona Covid-19 ini membantu mendeteksi perubahan suhu ketika virus mengikat partikel nano yang secara molekuler terkesan pada perangkat cetak 3D.

Rapid test sebelumnya bisa mendeteksi seseorang positif virus corona Covid-19 atau tidak. Tetapi, tes Covid-19 tersebut mungkin gagal mendeteksi infeksi awal virus corona karena viral load yang rendah.

"Tapi, rapid test Covid-19 ini lebih sensitif dan bekerja di bawah kondisi yang lebih ekstrem daripada tes Covid-19 berbasis antibodi," kata peneliti dikutip dari News Week.

Meskipun, tes virus corona yang paling standar dan akurat adalah tes PCR. Tetapi, tes PCR ini biasanya membutuhkan 1 hingga 2 hari untuk mendapatkan hasilnya.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Dok. Envato)

Selain itu, tes PCR juga cenderung lebih mahal dan membutuhkan peralatan laboratorium khusus untuk mendeteksi virus corona dibandingkan rapid test.

Sedangkan, rapid test antigen biasanya hanya membutuhkan waktu 15 hingga 30 menit untuk mendeteksi virus corona Covid-19.

Sayangnya, tes antigen Covid-19 kurang sensitif dan berisiko memberikan hasil negatif palsu. Alat tes antigen juga tidak tahan terhadap rentang suhu yang lebar.

Pada rapid test baru ini, para peneliti menghasilkan nanoMIP (partikel nano polimer yang dicetak secara molekuler) terhadap fragmen protein lonjakan SARS-CoV-2 dengan membuat cetakan.

Rongga ini memiliki ukuran dan bentuk yang sesuai untuk mengenali dan mengikat peptida. Mereka menempelkan nanopartikel yang terikat paling kuat pada peptida ke elektroda tercetak.

Setelah menunjukkan bahwa nanoMIP dapat mengikat SARS-CoV-2, mereka mengembangkan perangkat prototipe cetak 3D yang mendeteksi pengikatan virus dengan mengukur perubahan suhu.

Tak seperti tes antibodi, nanoMIP bertahan pada suhu hangat yang bisa disimpan dalam iklim panas dan pH asam. Alat tes ini juga mungkin berguna untuk mendeteksi virus corona dalam sampel air limbah dan air liur.

Berita Terkait

Berita Terkini