Info

Menjaga Tekanan Darah Pasca Lebaran, Penderita Hipertensi Bisa Terapkan Hal Ini

Menjaga asupan makan saat Lebaran disertai memantau tekanan darah secara mandiri dengan OMRON Blood Pressure Monitor bisa membantu.

Yasinta Rahmawati

virtual media briefing OMRON Healthcare Indonesia, Rabu (20/04/2022).
virtual media briefing OMRON Healthcare Indonesia, Rabu (20/04/2022).

Himedik.com - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran identik dengan berbagai makanan khas seperti opor, rendang, dan ketupat. Tak jarang makanan lezat ini membuat lupa diri, padahal mayoritas tinggi kalori serta kolesterol yang berbahaya.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. Juwalita Surapsari menyebut dalam data di rumah sakit Jakarta kelas B tahun 2019, terlihat peningkatan kunjungan rawat jalan pasca lebaran. Jumlah itu meningkat sejak Hari Raya Idul Fitri hingga 5 hari setelahnya.

"Penyakit pasca lebaran yg sering meningkat salah dua yang teratas adalah hipertensi dan diabetes," ujarnya dalam virtual media briefing OMRON Healthcare Indonesia, Rabu (20/04/2022).

Penyakit ini terkait dengan peningkatan kalori saat Lebaran. "Ini kalorinya dari mana? Sumbangan kalori terbesar saat lebaran berasal dari asupan lemak. Ketupat, opor ayam, rendang, sayur bersantan, semua makanan ini mengandung lemak," lanjutnya.

Juwalita menjelaskan, kasus-kasus pasca Lebaran umumnya terjadi pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan bisa terjadi saat mereka belum tahu punya riwayat penyakit tersebut yang akhirnya dipicu kelebihan makan saat hari Lebaran.

Agar tekanan darah serta gula darah tetap terkontrol, Juwalita menganjurkan untuk menikmati makanan secukupnya di dua hari Lebaran. Di samping itu juga tidak melupakan asupan kaya serat seperti sayuran dan buah-buahan.

OMRON Blood Pressure Monitor
OMRON Blood Pressure Monitor

Selain mengatur asupan makanan, menjaga tekanan darah tetap terkontrol adalah keharusan dan itu bisa dilakukan melalui monitoring tekanan darah secara berkala di rumah.

Pemantauan berkala penting dilakukan karena hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala tetapi bisa berakibat fatal, atau biasa disebut sebagai "the silent killer".

Jika hasil pengukuran menunjukkan hal yang tidak normal, maka bisa langsung berkonsultasi dengan dokter. Dengan memanfaatkan catatan pengukuran tekanan darah yang dilakukan secara berkala, dokter akan lebih mudah melakukan diagnosa dan memberi penanganan tepat.

"Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan secara mandiri menggunakan OMRON Blood Pressure Monitor yang sudah diakui dan dipercaya oleh dokter-dokter di Indonesia," ujar Herry Hendrayadi, Marketing Manager, OMRON Healthcare Indonesia.

OMRON juga berinvestasi pada inovasi teknologi seperti InteliWrap Cuff dan Bluetooth Connection with aplikasi Omron Connect, sehingga setiap orang bisa memonitor tekanan darah secara mandiri dengan lebih nyaman dan menginformasikan kepada dokter secara real time untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan keputusan yang baik.

Berita Terkait

Berita Terkini