Info

Studi Baru: Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Sebenarnya Tidak Meningkatkan Penyebaran

Studi ini menunjukkan hasil yang berbeda dan bertentangan dengan dengan konsep penularan tanpa gejala.

Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Selama ini, para ahli mengatakan bahwa penderita Covid-19 tanpa gejala atau asimtomatik sama berbahayanya dengan yang bergejala atau simtomatik.

Mereka mengkhawatirkan penderita asimtomatik menyebarkan Covid-19 secara diam-diam dan meningkatkan kasus.

Namun, sebuah tinjauan baru dari 130 penelitian menunjukkan hasil yang berbeda dan bertentangan dengan dengan konsep penularan tanpa gejala.

Dalam studi yang terbit di jurnal kedokteran PLOS ONE, penderita Covid-19 tidak bergejala dua pertiga lebih kecil menularkan virus ke orang lain.

Telah ditemukan bahwa proporsi infeksi dari pasien tanpa gejala adalah 50 persen, atau bahkan lebih rendah. Ini membuktikan ketidakpastian penularan tanpa gejala, lapor The Health Site.

Ilustrasi Penularan Covid-19 di Dalam Keluarga. (Elements Envato)
Ilustrasi Penularan Covid-19 di Dalam Keluarga. (Elements Envato)

"Jika proporsi dan penularan infeksi tanpa gejala relatif rendah, penderita tanpa gejala harus memperhitungkan proporsi transmisi yang lebih kecil secara keseluruhan," kata peneliti Diana Buitrago-Garcia dari Universitas Bern, Swiss.

Sementara pada penelitian sebelumnya pada tahun 2021 oleh Claude P. Mueller dari Lancet Regional Health Europe mengatakan bahwa Asymptomatic Index Cases (AIC) memainkan peran penting dalam penularan dan penyebaran infeksi SARS-CoV-2.

Peneliti menemukan bahwa rata-rata AIC dilaporkan menginfeksi 0,6 kontak. Sedangkan Symptomatic Index Cases (SIC) menginfeksi 0,7 kontak.

Perbedaan antara keduanya menjadi tipis.

Hasil lain berbeda setelah melakukan penelitian pada rumah tangga yang berbeda, AIC terbukti menyebabkan seperlima dari infeksi rumah tangga.

Berita Terkait

Berita Terkini