Info

Ternyata Begini Cara Obat Menargetkan Bagian Tubuh yang Sakit

Bagaimana cara kerja obat?

Rosiana Chozanah

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Himedik.com - Obat mengandung bahan aktif dan tidak aktif, molekul yang meningkatkan stabilitas penyerapan, rasa dan kualitas lain yang penting agar obat menjalankan fungsinya.

Para peneliti memodifikasi molekul obat secara kimiawi untuk memastikan bahwa obat mengikat kuat ke tempat yang dituju, sesuai fungsinya, dan secara lemah ke organ atau jaringan yang tidak diinginkan.

Tablet yang ditelan awalnya akan larut di perut dan usus, sebelum molekul obat diserap ke dalam aliran darah. Begitu di dalam darah, obat dapat beredar ke seluruh tubuh untuk mengakses berbagai organ dan jaringan.

Molekul obat memengaruhi tubuh dengan mengikat reseptor-reseptor pada sel, yang dapat memicu respons tertentu, menurut Science Alert.

Meski obat dirancang untuk menargetkan reseptor spesifik untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, tidak mungkin mencegahnya terus beredar dalam darah dan mengikat tempat yang bukan targetnya.

Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay.com/stevepb)
Ilustrasi obat-obatan. (Pixabay.com/stevepb)

Molekul obat yang beredar dalam darah juga terdegradasi dari waktu ke waktu dan akhirnya meninggalkan tubuh bersama dengan urin.

Hal itu bisa diketahui dari bau atau warna urin setelah minum obat tertentu.

Demikian pula multivitamin, yang biasanya mengandung riboflavin, atau vitamin B2, menyebabkan urin menjadi kuning cerah.

Seberapa efisien molekul obat dapat melewati lapisan usus dapat bervariasi, tergantung pada sifat kimia pbat. Beberapa obat yang ditelan tidak pernah diserap dan dikeluarkan melalui feses.

Karena tidak semua obat diserap, inilah mengapa beberapa obat, seperti obat untuk tekanan darah tinggi dan alergi, diminum berulang kali untuk menggantikan molekul obat yang terbuang dan mempertahankan kdar obat yang cukup tinggi dalam darah agar efeknya ada.

Di sisi lain, beberapa molekul obat juga pada akhirnya akan diserap ke dalam aliran darah. Molekul ini cukup encer sehingga jumlah obat yang mencapai tempat lain (bukan yang ditargetkan) sangat rendah.

Berita Terkait

Berita Terkini