Info

Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan

Gejala apa saja yang dialami penderita cacar monyet ini?

Rosiana Chozanah

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. (Pexels)
Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox. (Pexels)

Himedik.com - Wabah cacar monyet, yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dinyatakan sebagai 'darurat kesehatan global', sudah menyebar ke 80 negara di seluruh dunia.

Walau kasusnya meningkat, masih banyak orang yang tidak mengetahui gejala cacar monyet.

Menurut parah ahli, salah satu alasan utama di balik lonjakan mendadak kasus cacar monyet di seluruh dunia adalah kurangnya pengetahuan tentang gejala kondisi ini.

Gejala yang dialami penderita cacar monyet

Dalam sebuah tayangan video yang baru-baru ini dirilis, seorang pasien cacar monyet bernama Ollie Sinha menceritakan berbagai gejala yang dialaminya.

perbedaan gejala cacar monyet dan cacar air (freepik)
cacar monyet (freepik)

Ollie awalnya mengira dirinya terinfeksi Covid-19, karena gejala awal sangat mirip. Hingga beberapa waktu kemudian didiagnosis dengan cacar monyet.

"Saya memiliki sistem kekebalan yang lemah karena alasan kesehatan pribadi dan saya juga cenderung sering mengupas kulit saya karena (gangguan) kecemasan. Saya tidak tertular melalui hubungan seks," kata Ollie, dikutip dari The Health Site.

Gejala yang awalnya diderita Ollie adalah demam dan ia juga berkeringat parah di malam hari. Lalu gejalanya diikuti lesi kuli (yang muncul setelah beberapa hari).

"Awalnya saya khawatir itu Covid-19 karena ayah saya positif dan saya batuk-batuk juga cukup parah. Namun, gejala cacar monyet di kulit mulai muncul setelah beberapa hari," tambahnya.

Ia pun menambahkan bahwa lesi kulit tersebut diikuti dengan lepuh merah dan benjolan kemerahan kecil, yang mulai membesar dan akhirnya berisi nanah.

"Benjolan mulai membesar dan berada di tempat yang sangat disayangkan. Saya mulai mengalami rasa sakit yang paling parah dalam hidup saya," lanjutnya.

Setelah muncul lesi, Ollie mengaku menjadi sulit tidur karena rasa sakitnya yang parah.

"Itu sangat menyiksa. Saya menangis... berjalan menjadi sangat menyakitkan," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini