Info

Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal

Terlalu banyak terjadi pembekuan darah bisa berakibat fatal dan menyebabkan masalah kesehatan parah.

Rosiana Chozanah

ilustrasi keping darah (iStock)
ilustrasi keping darah (iStock)

Himedik.com - Gangguan pembekuan darah, yang juga disebut hiperkoagulasi atau trombofilia, merupakan suatu kondisi yang melibatkan pembekuan darah secara berlebihan dalam tubuh.

Sebenarnya, dalam kondisi umum, pembekuan darah dapat terjadi kapan saja dan tidak mengancam jiwa. Ketika tubuh terluka, tubuh secara otomatis akan menghentikan pendarahan dengan membentuk gumpalan darah.

Proses tersebut bertujuan untuk mencegah tubuh tidak kehilangan banyak darah, lapor The Health Site.

Namun, terlalu banyak terjadi pembekuan darah bisa berakibat fatal dan menyebabkan masalah kesehatan parah.

Ilustrasi pembekuan darah (Freepik/sci8indy)
Ilustrasi pembekuan darah (Freepik/sci8indy)

Hiperkoagulasi dapat menyebabkan pembekuan darah tidak biasa, yang dapat memblokir arteri dan vena. Kondisi ini dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, nyeri kaki parah, ketidakseimbangan, dan kelumpuhan lengan serta kaki.

Gejala gangguan pembekuan darah bervariasi sesuai jenisnya. Namun, beberapa tanda bisa tidak disadari penderitanya.

Seseorang yang menderita gangguan pembekuan darah mudah mengalami memar, pendarahan berlebihan yang terjadi dalam waktu lama hanya dari luka kecil.

Selain itu, penderita juga mungkin sering mimisan, ketidaknyamanan dada atau nyeri dada, sesak napas, bercak hitam, kulit pucat, dan nyeri serta bengkak di kaki.

Gangguan pembekuan darah harus mendapat pengobatan untuk mencegah komplikasi yang disebabkannya.

Berita Terkait

Berita Terkini