Pria

Risiko Operasi Plastik yang Perlu Dipikirkan Sebelum Melakukannya

Operasi plastik bukan perkara operasi yang mudah. Hal ini rumit, serumit efek samping dan risikonya.

Rauhanda Riyantama

Roy Kiyoshi. (Instagram/roykiyoshi)
Roy Kiyoshi. (Instagram/roykiyoshi)

Himedik.com - Akhir-akhir ini warganet dihebohkan dengan perseteruan antara Robby Purba dan Roy Kiyoshi. Perseteruan yang muncul antara kedua presenter program acara Karma ini muncul saat Roy Kiyoshi disebut lebih memilih operasi plastik daripada syuting.

Karena hal tersebut, Robby Purba mengaku kecewa dan menyatakan mundur dari program acara yang dipandu oleh mereka berdua.

Terlepas dari perseteruan mereka berdua, Roy Kiyoshi mengaku jika dirinya tak melakukan operasi plastik, hanya melakukan perawatan.

Robby Purba dan Roy Kiyosi. (Instagram/robbypurba)
Robby Purba dan Roy Kiyoshi. (Instagram/robbypurba)

Lalu apakah setelah keluar dari klinik kecantikan, langsung mendapatkan kondisi wajah yang diimpikan? Mungkin iya. Namun bisa jadi tidak. Operasi plastik bukan perkara operasi yang mudah. Hal ini rumit, serumit efek samping dan risikonya. 

Dikutip dari berbagai sumber, Himedik berhasil merangkum beberapa bahaya operasi plastik yang perlu dipikirkan sebelum melakukannya.

1. Timbul rasa nyeri

Operasi plastik pasti akan menimbulkan efek rasa sakit yang cukup menyiksa. Baik melakukan operasi plastik di wajah maupun di tubuh. Salah satu jenis operasi plastik yang paling menyakitkan adalah operasi plastik dibagian perut atau biasa di sebut abdominoplasty.

2. Meninggalkan bekas luka

Melakukan operasi sudah jelas sekali akan dilakukan pembedahan. Setelah itu, juga akan dijahit kembali. Nah dari situlah muncul bekas jahitan yang meninggalkan luka. Meskipun dilakukan teknik pengobatan untuk menghilangkan bekas luka, tentu tidak akan 100 % hilang.

Layaknya kertas yang di remas, sebaik apapun menghaluskannya juga tetap meninggalkan bekas dan jejak remasan. Begitu pula kulit pada tubuh.

3. Selulit yang tak menghilang

Bahaya operasi plastik yang difungsikan untuk menghilangkan selulit sebenarnya tidak akan bekerja. Meskipun sudah melakukan liposuction atau sedot lemak, hal ini tidak efisien. Justru malah membuat tubuh semakin berkerut dan selulit menjadi buruk. Untuk menghilangkan selulit, bi melakukan olahraga yang membakar kalori dengan teratur.

4. Sedot lemak beresiko kematian

Operasi plastik sama saja dengan operasi lainnya. Human error dan risiko kematian juga pastilah ada. Ketika melakukan liposuction, dokter akan mencoba menyedot lemak di dalam tubuh. Menurut American Society of Plastic Surgeons, hanya boleh mengambil enam pons lemak tiap kali sedot.

Jika melebihi batas tersebut, dikhawatirkan pasien akan mengalami dehidrasi yang menyebabkan kekurangan cairan serta darah menuju ke jantung dan otak. Hal ini mampu menyebabkan shock tubuh yang berujung pada kematian mendadak. Untuk itulah anda harus konsultasi dengan dokter untuk melakukan hal ini.

5. Risiko terjadi peradangan

Salah satu efek samping dalam melakukan operasi plastik adalah terjadinya peradangan. Bahaya operasi plastik tentu akan meninggalkan luka. Jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan infeksi dan peradangan. Hal ini akan memperburuk keadaan tubuh paska operasi. 

6. Meningkatnya ’body dysmorphic disorder’

Body dysmorphic disorder merupakan salah satu gangguan psikologis yang menyebabkan penderita mengembangkan persepsi tersendiri yang aneh dan menyimpang terhadap tubuhnya. Mereka tidak akan puas dengan hasil dan bentuk apapun pada tubuhnya. Hal ini akan menjumpai para wanita yang melakukan operasi plastik demi penampilannya.

Biasanya mereka yang melakukan operasi kecantikan, cenderung merasa kurang puas terhadap hasil operasinya. Maka beberapa pekan kemudian, akan kembali memperbaiki penampilannya. Inilah yang akan cenderung mereka lakukan. Beberapa penyimpangan kondisi ini juga menyebabkan gangguan seperti bulimia dan anoreksia.

Berita Terkait

Berita Terkini