Pria

Sembuh dari Penyakit Crohn, Pria Ini Juara Angkat Besi

Penyakit ini membuatnya kurus karena usus yang robek

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Ilustrasi pria sakit dan dioperasi. (Unsplash/Marlon Lara)
Ilustrasi pria sakit dan dioperasi. (Unsplash/Marlon Lara)

Himedik.com - Seorang pria kehilangan hampir setengah berat tubuhnya selama ia menderita penyakit Crohn atau peradangan di sistem pencernaan. Manny Singh Tura (27), pria asal Leeds, Inggris hanya memiliki berat badan 48 kg pada Desember 2016.

Akibat penyakit yang ia derita ini, sepanjang 30 cm ususnya dibuang. Awal ia menderita Crohn, ia hanya memiliki berat 29,5 kg ketika ia berada di kondisi terburuk.

Ia dirawat di rumah sakit untuk berjuang menambah berat badannya. Setiap hari, ia diberi makan 1200 kalori.

Dengan tinggi 160 cm, Tura terlihat sangat kurus dan terlihat seperti kerangka. Dia pun memulai diet dan olahraga untuk memulihkan kondisinya.

"Sebelum sakit saya 50 kg dan turun menjadi sekitar 29 kg. Sungguh sedih melihat tubuh saya karena belum pernah setipis ini. Saya memang selalu kecil tetapi ini benar-benar berbeda," tuturnya.

Pria yang dulu gemar minuman bersoda dan hot dog ini mengaku, ia naik satu kilogram per hari sebelum kembali ke rumah.

Pada Mei 2017, dia menjalani operasi untuk memperbaiki usus kecilnya dan memulai perjalanan untuk menjadi binaragawan.

Ilustrasi peralatan operasi (instagram/@rawpixel)
Ilustrasi peralatan operasi (instagram/@rawpixel)

Di Januari 2018, delapan bulan setelah operasi, ia memecahkan rekor deadlift Yorkshire dan Northeast untuk kelas berat badannya.

Beratnya 53,6 kg, ia mengangkat beban 180kg, hampir tiga kali berat tubuhnya sendiri.

"Saya mengagumi binaragawan jadi saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya akan menambah berat badan dan menjadi kuat lagi," kata Tura.

"Saya melakukannya dalam waktu kurang dari setahun. Menang dan memecahkan rekor membuat saya merasa seperti memiliki kebebasan atas tubuh saya lagi," imbuhnya.

Dia bahkan datang di tempat keempat di Kejuaraan Powerlifting Pria Inggris pada bulan September.

"Saya beralih dari makan tiga kali sehari menjadi lima kali. Diet ketat baru saya membantu saya menambah berat badan dan saya bertambah 1kg sehari," ujarnya.

“Satu teman saya membuatkan saya makarel, sarden, dan udang setiap malam dan setiap pagi dia akan mengunjungi saya di rumah sakit untuk mengantar makanan.

“Saya punya piring panas untuk menghangatkan makanan dan saya akan menggunakannya ketika dokter dan perawat tidak ada. Saya juga memiliki sekaleng pengharum ruangan untuk menyembunyikan bau ikan.

"Ketika saya sampai di rumah, saya masih harus makan melalui tabung tetapi saya lebih sadar dengan apa yang saya masukkan ke dalam tubuh."

Tura masih menderita penyakit Crohn tetapi ia mengatakan, gaya hidupnya yang baru membantunya mengendalikannya. Dia pergi ke gym setidaknya lima kali seminggu dan selalu makan makanan sehat.

Crohn yang memengaruhi setidaknya 115.000 orang di Inggris dan 780.000 orang Amerika menyebabkan bisul dan bengkak di usus.

Ini bisa membuat orang kehilangan berat badan karena lapisan ususnya rusak artinya kurang efisien dalam menyerap nutrisi dari makanan dan itu bisa menyebabkan berkurangnya nafsu makan dan diare.

Tura menambahkan, "Crohn tidak memengaruhi saya. Ini bagian dari siapa saya dan saya bisa mengendalikannya setiap hari. Para dokter luar biasa dan merawat saya dengan baik, tetapi tidak pernah ada rekomendasi jenis diet apa yang harus saya jalani."

“Saya merasa tidak berdaya tetapi saya harus melakukan penelitian sendiri untuk menemukan cara untuk membantu diri saya. Saya biasa makan kebab dan junk food lainnya secara teratur tetapi begitu saya berhenti, sakit perut hilang begitu saja. Saya merasa jauh lebih baik," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini