Pria

Masturbasi Sembarangan, Pria Ini Ternyata Kena Silent Stroke

CT scan menunjukkan bayangan di bagian depan otak, di lobus frontal.

Vika Widiastuti

Ilustrasi stroke (Pixabay/VSRao)
Ilustrasi stroke (Pixabay/VSRao)

Himedik.com - Seorang lelaki berusia 67 tahun tiba berperilaku aneh. Dia melakukan masturbasi di depan para kerabatnya. Ternyata perilakuknya tersebut diakibakan oleh efek silent stroke yang diam-diam menyerangnya.

Dilansir SUARA.com dari The Sun, Lelaki tersebut bahkan juga menggunakan bahasa kotor dan mulai menggunakan kata-kata seksual yang tidak pantas ketika berbicara dengan kerabatnya.

"Istrinya mengatakan dia menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas, seperti masturbasi tanpa rasa malu ketika dia hadir," kata Dr Rafael Garcia Carretero dalam Laporan Kasus BMJ.

"Dia tidak menunjukkan keprihatinan tentang perubahan ini (dalam perilaku), ia seperti tak sadar akan kelakuannya,"

Khawatir pada perubahan kepribadian yang parah,keluarganya membawanya ke rumah sakit di Mostoles, dekat Madrid, Spanyol.

Dokter yang memeriksanya mendapati dirinya menderita tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2.

Namun dokter masih penasaran dengan analisa mereka, mereka akhirnya menguji fungsi otaknya dan tidak menemukan adanya kelainan.

Dokter memerintahkan rontgen dada, dan hasilnya normal, lalu ketika melakukan CT scan, pemindaian menunjukkan adanya silent stroke, atau stroke senyap.

CT scan menunjukkan bayangan di bagian depan otak, di lobus frontal.

Khawatir itu bisa menjadi tumor otak, tim dokter melanjutkan dengan pemindaian MRI.

Akhirnya dokter memvonis lelaki tersebut kena silent stroke yang cenderung mengenai tanpa adanya tanda-tanda dan gejala peringatan. Itu seperti mengubah perilaku secara otomatis. Kasus ini dilaporkan dalam jurnal ilmiah BMJ Case Reports. Disebutkan, pasien mengalami frontal lobe syndrome yang disebabkan oleh stroke. Kondisi seperti ini jarang dilaporkan.

Setelah perawatan, lelaki itu pulih sepenuhnya dan dia tidak pernah menyadari apa saja yang sudah dilakukannhya.

Dr Carretero dan timnya mengatakan: "Kerabatnya mengatakan dia sekali lagi menjadi baik, bijaksana, bijaksana, bijaksana dan sopan.

"Secara umum dia terus menjadi orang seperti dia sebelumnya, normal, sebelum kena stroke itu," lanjut sang dokter.

Jika Anda memiliki silent stroke, Anda mungkin tidak akan tahu itu, kecuali jika Anda kebetulan melakukan scan otak dan dokter menemukan gangguan tersebut secara tak sengaja. Anda mungkin memiliki masalah ingatan ringan atau sedikit kesulitan mengingat. Seorang dokter mungkin dapat melihat tanda-tanda silent stroke tanpa melakukan tes.

Perbedaan silent stroke dengan transient ischemic attack atau stroke ringan bisa terlihat, silent stroke disebabkan oleh pembekuan darah di otak yang tidak larut.

Peringatan terjadinya stroke yang juga dikenal sebagai TIA atau transient ischemic attach disebabkan oleh pembekuan darah yang larut dengan sendirinya dalam 5 menit atau kurang. Tidak seperti silent stroke, kondisi TIA tidak merusak otak secara permanen.

Ketahui tanda-tanda stroke dan lakukan tindakan FAST atau telepon emergency dan ambulans. Lantas, apa yang dimaksud dengan tindakan FAST ? Berikut penjelasannya.

Face : Bisakah mereka tersenyum? Apakah satu sisi wajah mereka terkulai?
Arm : Dapatkah mereka mengangkat kedua tangan? Apakah satu sisi lemah?
Speech : Apakah ucapan mereka tidak jelas atau kacau?
Time : Jika Anda melihat tanda-tanda ini, sudah waktunya untuk menelepon rumah sakit atau ambulans.

(SUARA.com/Ade Indra Kusuma)

Berita Terkait

Berita Terkini