Pria

Alami Cedera Pita Suara, Ananda Omesh Sempat Rasakan Ini Saat Bicara

Ananda Omesh menceritakan gejala yang dirasakannya sebelum suaranya hilang karena cedera pita suara atau vocal abuse.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ananda Omesh tidak merasakan gejala apapun ketika terkena vocal abuse (Instagram/@omeshomesh)
Ananda Omesh tidak merasakan gejala apapun ketika terkena vocal abuse (Instagram/@omeshomesh)

Himedik.com - Akhir tahun 2018 lalu, presenter Ananda Omesh harus berhenti sejenak dari profesinya karena mengalami vocal abuse atau cedera pita suara. Kondisi tersebut berkaitan dengan profesi Omesh yang lebih banyak berbicara di depan publik dengan gejala tertentu.

Kini, Omesh sudah bisa berbicara normal lagi setelah menjalani beberapa bulan pengobatan. Ia pun berbagi pengalamannya terkena cedera pita suara hingga harus berhenti bekerja.

Omesh mengatakan, penyebab dirinya mengalami cedera pita suara karena penggunaan suara yang berlebihan seperti selalu teriak setiap kali menjadi pembawa acara. Apalagi ia sering melakukannya hampir setiap hari atau setiap minggu.

"Suara saya itu cedera karena itu istilahnya vocal abuse mungkin maksudnya. Jadi penggunaan suara berlebih dan dilakukan bertahun-tahun," kata Ananda Omesh dilansir dari YouTube Trans TV Official program Insert Pagi, Rabu (24/4/2019).

Ananda Omesh terkena vocal abuse karena penggunaan suara yang berlebih (Instagram/@omeshomesh)
Ananda Omesh terkena vocal abuse karena penggunaan suara yang berlebih (Instagram/@omeshomesh)

Omesh mengaku, tidak merasakan gejala apapun pada tubuh dan suaranya sebelum mengalami cedera pita suara. Ia hanya merasakan suaranya sempat serak beberapa hari sebelum akhirnya hilang karena cedera.

Saat itu Omesh sedang membawakan sebuah acara televisi. Ketika ia menyapa seluruh penonton, tiba-tiba suaranya menghilang. Omesh sempat kebingungan karena suaranya tidak keluar dan tidak ada masalah teknis dari mic di tangannya.

Pada hari itulah Omesh baru menyadari dan mengetahui dirinya mengalami cedera pita suara atau vocal abuse yang membuat suaranya hilang di tengah mengisi acara televisi.

"Dari akhir tahun lalu, gejalanya suara serak. Jadi nggak ada demam, radang atau sakit apapun. Terus di akhir tahun lalu lah (2018) Oktober-November, saya lagi ngehost tiba-tiba suara saya ilang. Akhirnya syuting di-cut dan cancel syuting hari itu," jelasnya.

Omesh pun langsung mengambil keputusan untuk berobat ke Singapura untuk mengembalikan suaranya yang hilang. Ia juga mencari cara lain untuk menyembuhkan cedera pita suaranya agara bisa kembali normal.

Selama pengobatan itulah Omesh mulai berhenti syuting karena kondisi pita suara yang tak memungkinkan. Di sisi lain, ia harus bolak-balik kontrol kondisinya ke Singapura.

"Kalau penyembuhannya sih saya break syuting itu hampir 3 bulan. Kebetulan dokternya di Singapura, jadi saya bolak-balik ke Singapura. Selebihnya istirahat di rumah dan benar-benar nggak boleh banyak ngomong," katanya.

Bahkan ada satu momen, dokter melarang Omesh untuk berbicara sehingga ia harus menggunakan papan tulis sebagai media komunikasinya dengan orang sekitar.

"Apalagi bulan Desember itu saya menggunakan bantuan papan buat minta makan atau apa. Soalnya waktu itu 10-14 hari nggak boleh ngomong sama sekali," ujarnya.

Sekarang Omesh sudah kembali pulih, perasaan khawatirnya jika suaranya tak bisa kembali pun sudah terlewatkan. Namun, Omesh lebih selektif dalam memilih pekerjaan dan menjaga pola hidupnya.

"Saya sih mencoba hidup sehat saja, olahraga, makan yang betul, minum yang sehat, istirahat yang teratur. Jadi saya lebih ngontrol menerima jenis pekerjaan seperti apa. Mungkin dulu saya bisa ngisi program TV yang teriak-teriak, sekarang harus dipilih yang nggak setiap hari," tandasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini