Pria

Eddy Riwanto Meninggal karena Lelah, Ternyata Capek Picu Serangan Jantung

Eddy Riwanto, pemain sinetron Cinta Suci meninggal mendadak karena kelelahan.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Eddy Riwanto, pemain Cinta Suci meninggal dunia (Instagram/@anto_bellina)
Eddy Riwanto, pemain Cinta Suci meninggal dunia (Instagram/@anto_bellina)

Himedik.com - Kabar duka datang dari aktor senior Eddy Riwanto yang meninggal dunia kemarin Senin (29/4/2019) sore di lokasi syuting sinetron Cinta Suci, kawasan Cibubur, Jakarta Timur.

Menurut anak kedua Eddy, Renalda, ayahnya meninggal dunia setelah menjadi imam salat Asar di lokasi syuting. Ia juga menduga sang ayah meninggal dunia karena kelelahan.

"Itu penyebab meninggalnya aku juga belum tahu kenapa, kayaknya sih capek," ujar Renalda dikutip dari Suara.com (30/4/2019).

Begitu pula cerita Yuni Astuti, istri Eddy Riwanto yang memperhatikan suaminya lebih banyak diam sebelum meninggal. Bahkan Eddy Riwanto juga sempat mengeluhkan asam uratnya kambuh akibat kelelahan syuting.

"Sebenarnya sakit dia asam urat yang paling terasa, cuma beberapa hari memang agak capek sekali, lebih banyak diam. Karena tuntutan profesi, jadi tetap kerja," kata Yuni Astuti.

Suasana pemakaman Eddy Riwanto, pemain Cinta Suci (Suara.com/Suci Febriastuti)
Suasana pemakaman Eddy Riwanto, pemain Cinta Suci (Suara.com/Suci Febriastuti)

Selain asam urat, Yuni mengatakan mendiang suaminya juga memiliki penyakit jantung. Tetapi, Eddy Riwanto tidak mengeluhkan apapun soal penyakit jantungnya sebelum meninggal.

"Ya mungkin capek juga kali ya. Dan jantung juga dia punya, cuma enggak terlalu ini sih. Jantung memang ada, cuma memang cuma berobat secara tradisional. Sudah sekitar setahun, dua tahunan," ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa kondisi tubuh yang lelah bisa saja memengaruhi kesehatan jantung seseorang. Pada kondisi yang lebih parah, kelelahan berlebih bisa saja memicu terjadinya gagal jantung.

Dr. Zusman dilansir dari health.harvard.edu pun membenarkan bahwa ada kemungkinan kelelahan memicu gagal jantung, yakni kondisi di mana jantung tidak bisa memompa lebih baik.

Menurut Dr. Alan Yeung, direktur medis di Stanford Cardiovascular Health dilansir dari time.com juga mengatakan kelelahan atau kurang tidur tentu membuat seseorang merasa sangat stres.

Stres karena kelalahan dan kurang tidur itulah yang berdampak buruk pada kondisi jantung. Karena, seseorang cenderung memiliki pola hidup yang kurang sehat sampai menyebabkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol.

Kondisi seperti itulah yang meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung. Jantung yang seharusnya memompa darah dan oksigen ke seluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik.

Karena itu, sangat mungkin jika seseorang mengalami serangan jantung hingga meninggal dunia secara mendadak karena kelelahan. Sehingga mengelola stres dan mengatur waktu istirahat sangat penting bagi penderita jantung.

Berita Terkait

Berita Terkini