Pria

Sakit Kanker, Pria Ini Klaim Dirinya Sembuh Berkat Obat Cacing untuk Anjing

Dia adalah Joe Tippens. Joe didiagnosis menderita kanker paru-paru sel kecil pada 2016 lalu.

Vika Widiastuti

Gejala sepele seseorang menderita kanker, mulai sering buang air kecil sampai kelelahan berlebih (Pexels/rawpixel.com)
Gejala sepele seseorang menderita kanker, mulai sering buang air kecil sampai kelelahan berlebih (Pexels/rawpixel.com)

Himedik.com - Kanker menjadi penyakit yang menakutkan dan mematikan. Saat ini, banyak dokter dan ilmuan yang berlomba-lomba untuk mencari metode pengobatan kanker. 

Namun, di Oklahoma, Amerika Serikat, seorang lelaki mengklaim dirinya sembuh dari penyakit kanker paru-paru hanya dengan mengonsumsi obat cacing yang diperuntukkan bagi anjing.

Dia adalah Joe Tippens. Joe didiagnosis menderita kanker paru-paru sel kecil pada 2016 lalu.

Dilansir Suara.com dari Oddity Central, Ia telah menjalani pengobatan untuk penyakit kanker yang ia derita pada Januari 2017. Padahal kankernya dianggap telah menyebar ke organ lain termasuk perut, leher, pankreas, hingga tulang.

Karena telah menyebar luas, dokter menyarankan Joe untuk pulang ke rumah, mengucapkan selamat tinggal kepada semua keluarga dan kerabatnya.

Ia diprediksi hanya memiliki sisa waktu hidup tiga bulan lagi.

Joe mengira dia akan segera mati. Tapi Joe bersedia mencoba apa pun dan berharap adanya keajaiban. Ia lalu mencoba obat cacing untuk anjing yang disebut fenbendazole seharga 5 USD atau sekitar Rp70 ribu.

Ia melalukan perawatan aneh itu setelah menelusuri forum almamaternya, Oklahoma State University yang hendak melakukan tes eksperimental pada pasien kanker.

Ada tulisan yang menarik perhatian Joe saat itu. Tulisan tersebut berbunyi "Jika Anda menderita kanker atau kenal seseorang yang menderita kanker, beri tahu saya".

Joe lalu mendaftar untuk perawatan eksperimental tersebut. Menurut dokter, apa yang mereka lakukan tidak akan menyelamatkan penderita, tetapi mungkin memperpanjang harapan hidup dari tiga bulan menjadi satu tahun.

Tetapi Joe berpikir bahwa menghubungi kontak yang tertera di poster forum tersebut juga tidak ada salahnya. Dan yang mengejutkan, orang yang ia hubungi adalah seorang dokter hewan yang memiliki kisah yang sangat menarik untuk diceritakan.

Dokter hewan memberi tahu Joe bahwa para ilmuwan tidak sengaja menemukan obat cacing untuk anjing. Obat tersebut diklaim mampu menyerang sel kanker pada tikus.

Ilustrasi kanker (Shutterstock)
Ilustrasi kanker (Shutterstock)

Salah satu ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut telah didiagnosis kanker otak stadium 4 dan telah memberikan prognosis yang sama suramnya dengan Joe, tetapi dia mulai mengonsumsi pil cacing anjing dan dalam waktu enam minggu, kankernya hilang.

Joe Tippens tetap masuk dalam uji klinis yang disarankan dokter, tetapi ia juga tetap mengonsumsi fenbendazole.

Dia tidak memberi tahu dokternya tentang hal tersebut sampai tiga bulan kemudian, ketika ia melakukan pemindaian PET untuk memeriksa penyebaran kanker, ia terkejut mengetahui bahwa tidak ada tanda-tanda tumor di mana pun di dalam tubuhnya.

"Tiga bulan sebelumnya, Ada kanker di tubuh saya dari kepala sampai kaki. Dan itu adalah metastasis yang sangat berbahaya yang menyebabkan hampir 100 persen korbannya mati dalam 3 bulan. Sekarang di sini saya 3 bulan kemudian dan pemindaian PET benar-benar gelap kosong dari cahaya di manapun."

Pada September 2017, Joe kembali melakukan pemindaian dan menunjukkan dia bebas kanker.

Kali ini dia memberi tahu dokternya tentang ia yang selalu mengonsumsi fenbendazole, tetapi tetap tidak ada bukti bahwa obat cacing tersebut bekerja.

Joe juga mengonsumsi suplemen vitamin E, CBD, dan kurkumin yang tersedia secara hayati, plus melakukan uji klinis yang disarankan para dokter.

Hal menarik tentang eksperimental itu adalah, bahwa dari 1.100 pasien dalam uji klinis tersebut, Joe merupakan satu-satunya orang yang sembuh dari kanker.

Kisah Joe Tippens telah menarik perhatian presiden Yayasan Penelitian Medis Oklahoma, Dr Stephen Prescott, yang mengatakan dia sedang mengerjakan laporan studi kasus tentang sifat melawan kanker dari obat fenbendazole.

"Kami akan melakukannya dan melihat apakah kami dapat mengkonfirmasi, dengan cara yang sangat ketat dan klinis, bahwa pasien memiliki respons semacam itu. Saya biasanya skeptis, dan saya dulu dan juga sekarang, masih skeptis tentang ini, tetapi ada latar belakang yang menarik tentang ini semua."

Tippens, yang masih bebas kanker, mengatakan ia memiliki setidaknya 40 kisah sukses lain yang semuanya melibatkan penggunaan fenbendazole.

Ada juga penelitian yang menunjukkan senyawa ini pada dasarnya membuat sel-sel kanker kelaparan dan membunuhnya.

Tapi ada juga banyak dokter yang skeptis tentang obat ini dan merekomendasikan pasien tetap pada pengobatan klasik.

Joe Tippens sendiri telah dituduh memberi pasien kanker sebuah harapan palsu, tetapi ia tidak terpengaruh oleh kritik tersebut.

"Oh, bagaimana aku menjawabnya? Maksud saya, jika saya telah menyelamatkan satu orang selain saya, itu sangat berharga bagi saya, "katanya kepada KOKO News.

Joe kini berencana untuk mengonsumsi fenbendazole selama sisa hidupnya.

Berita Terkait

Berita Terkini