Pria

BJ Habibie Meninggal Akibat Masalah Jantung, Ketahui Fakta Penyakitnya

Menurut putranya, BJ Habibie mengalami lemah jantung.

Vika Widiastuti

BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)
BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)

Himedik.com - Kabar duka menyelimuti tanah air. Presiden Ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie mengembuskan napas terakhirnya di ruang CICU, Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).

 

 

"Saya harus menyampaikan ini, bahwa ayah saya, Presiden Ketiga RI, BJ Habibie meninggal dunia pukul 18.05 WIB," ujar putra kedua BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie.

Ia mengungkapkan selama ini, ayahnya terlalu banyak beraktivitas, padahal usianya sekarang sudah tidak muda lagi. Ditambah, sang ayah sejak kecil memiliki jantung yang lemah.

"Setelah menua, jantungnya sangat lemah. Dengan aktivitas yang tinggi, tidak dikasih waktu istirahat, badannya memberontak," katanya.

Pada Maret 2018, BJ Habibie juga sempat mengalami kebocoran klep jantung dan dirawat di Klinik Stanberg Muenchen, Jerman.

Melansir hellosehat, jantung lemah atau kardiomiopati merupakan kondisi di mana otot jantung melemah. Akibatnya jantung tidak dapat memompa atau berfungsi dengan baik hingga menyebabkan detak jantung tak beraturan, darah menumpuk di paru-paru, masalah katup jantung atau gagal jantung.

Potret B.J Habibie Menangis Sesaat Setelah Ani Yudhoyono Wafat (Twitter)
Potret B.J Habibie Menangis Sesaat Setelah Ani Yudhoyono Wafat (Twitter)

Lemah jantung bisa terjadi pada usia berapapun. Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan lansia. Angka kasus penyakit ini tidak jauh berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Dilansir dari healthline, berikut beberapa gejala lemah jantung.

1. Merasa lemah dan lelah
2. Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau olahraga
3. Pusing
4. Sakit dada
5. Palpitasi jantung atau sensasi di mana jantung berdegup dengan kencang
6. Pingsan
7. Tekanan darah tinggi
8. Edema atau pembengkakan, misalnya di kaki atau pergelangan kaki.

Sementara itu, berikut beberapa faktor berpengaruh terhadap risiko lemah jantung.

1. Riwayat kardiomiopati keluarga, henti jantung mendadak atau gagal jantung
2. Penyakit jantung koroner
3. Diabetes
4. Obesitas
5. Sarkoidosis (kondisi saat sel tubuh mengalami peradangan)
6. Hemochromatosis (kondisi di mana kadar zat besi dalam tubuh berlebihan)
7. Amiloidosis (Kondisi di mana zat yang bernama protein amiloid ada dalam organ tubuh)
8. Serangan jantung
9. Tekanan darah tinggi jangka panjang

Berita Terkait

Berita Terkini