Pria

BJ Habibie Punya Riwayat TBC Tulang, Adakah Kaitannya dengan Gagal Jantung?

Sebelum meninggal akibat gagal jantung, BJ Habibie pernah menderita TBC tulang di masa muda.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)
BJ Habibie. (Twitter @bj_habibie)

Himedik.com - Kabar duka meninggalnya Presiden RI ketiga, Bachruddin Jusuf Habibie akibat gagal jantung tengah menjadi perhatian. Riwayat penyakit BJ Habibie pun menjadi perbincangan, mulai dari TBC tulang hingga jantung sebelum meninggal.

Sebelumnya, BJ Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun akibat gagal jantung. Sejak 1 September 2019, BJ Habibie menjalani perawatan intensif karena kondisi jantungnya menurun.

Pada usia 21 tahun, BJ Habibie memang sudah mengalami masalah kesehatan, salah satunya TBC tulang. Saat itu Habibie menjalani operasi pembelahan betis untuk mencari tahu permasalahan tulangnya.

Dari sanalah kemudian disebut-sebut Habibie menjadi mudah sakit, termasuk adanya infeksi saat operasi dan mengganggu pernapasan juga kesehatan jantungnya.

Tetapi, benarkah penyakit TBC Tulang BJ Habibie yang menyebabkan kesehatan jantungnya terganggu?

BJ Habibie pernah menderita TBC tulang (Instagram/@jokowi)
BJ Habibie pernah menderita TBC tulang (Instagram/@jokowi)

Melansir dari Healthline, TBC atau tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini termasuk 10 penyebab utama kematian yang penyebaran bakterinya bisa melalui udara.

Umumnya, penyakit ini menyerang paru-paru tapi bisa menyebar hingga tulang yang disebut TBC tulang. Penyakit TBC tulang ini akan memengaruhi tulang belakang, tulang panjang dan persendian.

Oleh karenanya, beberapa penderita mungkin akan merasa nyeri di bagian punggung dan bentuk tulang punggung aneh seperti bungkuk. Jika tak diobati, penyakit ini bisa menyebabkan sejumlah komplikasi, salah satunya penyakit jantung.

1. Meningitis
2. Nyeri tulang
3. Kerusakan sendi
4. Kerusakan hati dan ginjal
5. Gangguan jantung

Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).
Ilustrasi jantung manusia (Shutterstock).

Studi Norwegia, dilansir dari Science Daily, juga menemukan orang dengan masalah kesehatan tulang seperti osteoporosis lebih berisiko menderita penyakit kardiovaskular.

Profesor Lone Jorgensen dari University of Tromso pernah melakukan penelitian dan menemukan bahwa wanita yang menderita stroke memiliki kepadatan tulang yang jauh lebih rendah daripada wanita sehat lainnya.

"Temuan ini menggelitik kami dalam mencari koneksi antara osteoporosis dan aterosklerosis (pengerasan arteri). Aterosklerosis adalah penyakit di mana lemak, kalsium dan jaringan ikat berkumpul di dinding arteri. Kondisi ini menjadi penyebab umum stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini