Himedik.com - Belakangan ini, film Joker telah menjadi pembicaraan panas. Film ini memgisahkan tentang Arthur Fleck, seorang pria yang mengidap gangguan ‘Pseudobulbar affect’ (PBA).
Akibatnya, ketika ia kambuh, yang mana terjadi ketika dirinya stres, akan mengalami tertawa tak terkendali.
Baca Juga
Penny Fleck, Ibu Joker Juga Alami Gangguan Delusi, Berikut ini Penyebabnya!
Kenali Gangguan Delusi dalam Film 'Joker', Ini Bedanya dengan Halusinasi!
Film Joker Secara Eksplisit Gambarkan Stereotip Gangguan Mental & Kekerasan
Heath Ledger, Joker 'The Dark Knight' yang Meninggal Akibat Overdosis
Film 'Joker' Suka Tertawa Saat Sedih, Kenali tentang Gangguan Emosional PBA
Sayangnya, hal ini justru menjadi bahan olok-olokan masyarakat yang menganggap Arthur gila.
PBA sebenarnya adalah penyakit nyata yang menyebabkan tawa atau tangisan tak terkendali. Pemicu kondisi ini di antaranya cedera otak atau stroke.
Di luar sana, bayak orang yang juga mengidap gangguan ini.
Ada sebuah video yang menunjukkan bagimana kehidupan seorang pengidap PBA yang berjudul 'The PBA Film Project Teaser' di kanal YouTube MultiVu.
"Aku tidak sedang bahagia, aku tidak sedang sedih," kata salah seorang pengidap PBA.
Bahkan, salah seorang pengidap mengatakan beberapa orang memanggilnya gila ketika ia menertawakan pemakaman neneknya.
"Aku tidak gila, aku tidak gila. Itu bukan salahku," kata salah serorang pengidap lainnya.
"Aku punya cedera otak traumatis, dan karenanya aku mengidap PBA. Aku banyak menangis," sambungnya.
PBA selalu keliru dianggap sebagai depresi, padahal ada perbedaan untuk itu. Kondisi ini hanya akan bertahan untuk periode yang singkat, sedangkan depresi berlangsung lebih lama.
Tetapi kebenaran yang menyedihkan adalah bahwa orang yang menderita PBA sering menderita depresi karena gejalanya memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, menyebabkan mereka menjadi depresi.