Pria

Akibat Vaping, Remaja Ini Perlu Transplantasi Paru-Paru Ganda

Kondisi paru-paru pasien berusia 17 tahun itu sangat memprihatinkan.

Yasinta Rahmawati

ilustrasi paru-paru - (Pixabay/kalhh)
ilustrasi paru-paru - (Pixabay/kalhh)

Himedik.com - Dokter di Detroit, Amerika, melakukan transplantasi paru-paru ganda pada korban penyakit akibat vaping dengan kerusakan paru yang tidak dapat diperbaiki.

Staf di Rumah Sakit Henry Ford mengumumkan pada hari Senin(11/11/2019. Mereka percaya bahwa ini adalah transplantasi paru-paru pertama di Amerika pada seseorang dengan kerusakan akibat vaping.

Dilansir dari Live Science, transplantasi paru itu sendiri dilakukan pada 15 Oktober dan membutuhkan waktu sekitar enam jam untuk menyelesaikannya.

Sekarang, remaja yang tidak disebutkan identitasnya itu itu bisa bernapas tanpa alat bantu dan sedang menjalani terapi fisik untuk mendapatkan kembali kekuatannya.

Kata Dr. Hassan Nemeh, seorang ahli bedah toraks di Rumah Sakit Henry Ford, kondisi pasien remaja itu sangat buruk sehingga dengan cepat ia masuk ke puncak daftar tunggu nasional untuk transplantasi paru-paru.

Vape, Salah Satu Produk Tembakau Alternatif. (Shutterstock)
Vape, Salah Satu Produk Tembakau Alternatif. (Shutterstock)

"Paru-paru itu sendiri begitu keras dan penuh bekas luka, ini adalah kejahatan yang belum pernah saya hadapi sebelumnya," kata Dr. Hassan Nemeh.

CT scan paru-paru remaja mengungkapkan peradangan luas dan jaringan parut. Area organ yang mengandung udara biasanya tampak hitam pada CT scan, tetapi pada pasien tersebut hampir tidak ada warna hitam yang muncul sama sekali pada pemindaiannya.

Bintik-bintik jaringan mati di kedua paru-paru, memberi sinyal kepada tim medis bahwa kerusakan itu "tidak dapat dipulihkan," kata Victor Coba, seorang spesialis obat perawatan kritis di Rumah Sakit Henry Ford yang juga merawat pasien.

Ilustrasi paru-paru. (Shutterstock)
Ilustrasi paru-paru. (Shutterstock)

Vaping sendiri banyak diyakini sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional.

Dilansir dari Hello Sehat, cairan vape biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Sama seperti rokok, asap vape juga mengandung zat-zat yang bahaya untuk kesehatan.

Uap pada vape punya berbagai zat yang biasanya membuat ketagihan dan dapat menyebabkan penyakit paru-paru, jantung, hingga kanker.

Berita Terkait

Berita Terkini