Pria

Akibat Infeksi Cacing, Kulit Testis Pria Ini Mengeras seperti Kulit Telur!

Ternyata ini diakibatkan oleh infeksi cacing parasit.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

ilustrasi sakit pada organ intim (ThinkstockPhoto)
ilustrasi sakit pada organ intim (ThinkstockPhoto)

Himedik.com - Kulit seorang pria 80 tahun asal India berubah menjadi aneh dan terlihat seperti kulit telur di sekitar testisnya. Menurut kabar, kulit 'telur' ini terbentuk dari reaksi langka terhadap infeksi kronis.

Awalnya, pria tersebut mengeluhkan gejala infeksi saluran kemih, seperti adanya darah di urine.

Saat itulah dokter menemukan sang pria memiliki kulit abnormal di testis kanannya yang membesar dan keras. Hasil CT scan menunjukkan pria tersebut memiliki kantung berisi cairan di sekitar testisnya yang mulai mengapur, atau mengeras dengan endapan kalsium.

Dilansir Live Science, kantung berisi cairan, yang juga disebut sebagai hidrokel, bukanlah bagian dari anatomi skrotum. Tetapi kantung ini dapat berkembang sebagai respon terhadap infeksi.

Perkembangan hidrokel sering terjadi, terutama pada bayi yang baru lahir dan biasanya akan menghilang tanpa perawatan dalam setahun.

Hidrokel pada testis pria 80 tahun (BMJ Case Report)
Hidrokel pada testis pria 80 tahun (BMJ Case Report)

Penyebab paling umum dari kantung berisi cairan ini adalah limfatik filariasis, infeksi yang disebabkan oleh spesies cacing parasit tertentu.

Larva parasit ini ditransmisikan ke manusia melalui gigitan nyamuk dan mereka biasanya berkembang menjadi orang dewasa di pembuluh limfatik.

Cacing biasanya ditemukan di daerah tropis, termasuk India di mana 40% dari kasus filariasis limfatik di dunia terjadi.

Secara global, 25 juta pria yang terkena filariasis limfatik memiliki hidrokel dan 15 juta pria yang terkena filariasis limfatik mengalami lymphedema, atau pembengkakan di lengan atau kaki, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, sangat jarang kantung hidrokel ini akan mengeras seperti kulit telur.

Infeksi biasanya dapat diobati dengan obat anti-filaria. Tetapi terkadang, mungkin memerlukan operasi atau tindakan lain, seperti perawatan kulit khusus, menurut laporan yang dipublikasikan di BMJ Case Report pada 6 Januari 2020 ini.

Berita Terkait

Berita Terkini