Pria

Kebiasaan Merokok Bisa Sebabkan Penis Susah Ereksi dan Tak Bisa Tahan Lama

Merokok bisa membuat aliran darah tidak cukup ke area penis.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pria merokok - (Pixabay/Pexels)
Ilustrasi pria merokok - (Pixabay/Pexels)

Himedik.com - Kebiasaan merokok tidak hanya memengaruhi kesehatan paru-paru tetapi juga masalah kesehatan seksual. Pada pria, merokok bisa berdampak besar pada ereksi.

Tahun 2014, US Surgeon General telah menambahkan daftar kebiasaan merokok bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pria yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi. Seringkali, masalah ereksi lebih buruk bagi pria yang merokok berat dan mereka yang sudah merokok dalam jangka waktu lama.

International Society for Sexual Medicine mengungkapkan perokok pasif juga bisa mengembangkan masalah disfungsi ereksi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh aliran darah yang tidak cukup ke area penis.

Bahan kimia dari rokok dapat mengganggu aliran darah. Merokok bisa merusak lapisan pembuluh darah atau menyebabkan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Kebiasaan ini juga bisa memengaruhi jaringan otot polos yang perlu rileks agar darah mengalir masuk.

Ilustrasi lelaki merokok (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki merokok (Shutterstock)

Saat hal ini terjadi, makin sedikit darah yang mengalir ke area penis. Pada akhirnya, seorang pria mungkin tidak bisa ereksi. Kalaupun bisa, ereksi mereka mungkin tidak bisa tahan lama.

Selain itu, merokok juga bisa menurunkan jumlah oksida nitrat, senyawa dalam tubuh yang memainkan peran penting dalam ereksi.

Disfungsi ereksi biasanya membaik ketika pria berhenti merokok. Namun, pria yang kesulitan mempertahankan maupun mendapatkan ereksi tetap dianjurkan mengunjungi dokter.

Ilustrasi selangkangan, penis. (Shutterstock)
Ilustrasi selangkangan, penis. (Shutterstock)

Karena, kondisi ini bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain selain merokok. Kondisi kesehatan seperti diabetes atau penyakit jantung juga bisa memengaruhi disfungsi ereksi.

Jika itu masalahnya, seseorang perlu menjalani perawatan medis untuk mengatasi penyakitnya. Dengan begitu, mereka tidak hanya memulihkan kondisi kesehatan tetapi sekaligus masalah disfungsi ereksi.

Sementara itu, berhenti merokok juga merupakan ide yang terbaik. Semakin cepat berhenti merokok, semakin baik pula kondisi seorang pria. Biasanya dokter bisa menyarankan metode atau program berhenti merokok yang baik.

Berita Terkait

Berita Terkini