Pria

Pria Jangan Pelihara Perut Buncit, Bisa Berisiko Derita Kanker Prostat!

Seorang pria berisiko menderita kanker prostat bila memiliki perut buncit daripada pria dengan perut rata.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

ilustrasi pria perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)
ilustrasi pria perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)

Himedik.com - Ada banyak faktor risiko yang membuat seorang pria rentan menderita kanker prostat. Tapi, pria dengan perut buncit lebih berisiko menderita kanker prostat daripada pria berperut rata.

Kanker prostat ini jauh lebih mematikan pada orang yang memiliki timbunan lemak di sekitar perut dan pinggang daripada tempat lain di tubuh.

Peneliti Universitas Oxford menganalisis data pada 218.225 pria Inggris yang berusia 40 hingga 69 tahun selama 10,8 tahun. Sekitar 571 orang meninggal karena kanker prostat selama periode tersebut.

Para ahli tidak menemukan hubungan yang jelas antara total lemak tubuh atau indeks massa tubuh (BMI) dan kemungkinan seseorang meninggal akibat penyakit tersebut.

Tapi, seperempat pria dengan pinggang terbesar memiliki risiko 35 persen lebih tinggi daripada pria dengan pinggang lebih ramping. Sedangkan, mereka dengan rasio pinggang-pinggul terbesar memiliki risiko 34 persen lebih besar daripada lainnya.

Ilustrasi perut buncit - (Pixabay/kalhh)
Ilustrasi perut buncit - (Pixabay/kalhh)

Pemimpin studi, Dr Aurora Perez-Cornago mengatakan studinya menemukan hubungan signifikan antara konsentrasi lemak tubuh di sekitar perut dan pinggang serta risiko kematian akibat kanker prostat. Tapi, tidak ada hubungan jelas antara total lemak tubuh dan risiko kematian akibat kanker prostat.

Namun, sejumlah besar kasus dalam penelitian ini bersama dengan penelitian pada populasi lain diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini.

"BMI yang tinggi juga meningkatkan risiko penyakit lain, termasuk jenis kanker lainnya. Jadi, orang harus mempertimbangkan implikasi dari kelebihan lemak tubuh di mana pun itu ditemukan di dalam tubuh," Dr Aurora Perez-Cornago dikutip dari The Sun.

Penelitian selanjutnya perlu memeriksa hubungan antara lemak tubuh dan jenis kanker prostat yang agresif. Karena, kanker prostat salah satu penyebab kematian paling umuma akibat kanker.

Berita Terkait

Berita Terkini