Pria

Mr P Bau? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Organ intim pria juga bisa berbau tak sedap lho, kenali beberapa penyebabnya.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

ilustrasi sakit pada organ intim (ThinkstockPhoto)
ilustrasi sakit pada organ intim (ThinkstockPhoto)

Himedik.com - Tak hanya wanita, para pria juga perlu membersihkan organ intim agar tidak mengeluarkan bau tak sedap. Sebab dalam beberapa kasus, penis dapat berbau menjadi 'lebih menyengat'.

Tak hanya membuat minder, Mr P bau tak sedap juga bisa menunjukkan adanya masalah kesehatan serius, lho. Melansir Medical News Today, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Mr P bau, antara lain:

1. Smegma

Smegma merupakan akumulasi dari sel kulit mati dan minyak alami yang membuat organ intim tetap lembap. Jika pria tidak membersihkan Mr P mereka secara teratur, smegma dapat menumpuk dan menghasilkan zat putih yang kental.

Penumpukan ini lebih sering terjadi pada organ intim yang tidak disunat karena terbentuk di sekitar kepala Mr P.

Selain menyebabkan bau tak sedap, smegma juga dapat menyebabkan kemerahan atau iritasi, mencegah kulup bergerak dengan mudah ketika organ intim ereksi dan meningkatkan risiko infeksi bakteri.

Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)
Ilustrasi Mr P. (Shutterstock)

2. Balanitis

Balanitis adalah iritasi kulit pada ujung organ intim. Beberapa penyebab utama dari kondisi ini adalah kebersihan yang buruk, infeksi, kondisi kulit (seperti psoriasis) serta reaksi alergi dari obat, sabun atau pun kondom.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Dalam beberapa kasus IMS dapat menyebabkan Mr P berbau. Dua kondisi IMS yang kemungkinan menyebabkan organ intim pria bau adalah klamidia dan gonore.

4. Uretritis non-gonokokal (NGU)

NGU adalah radang uretra, tabung yang menghubungkan ujung Mr P ke kandung kemih. Dalam kebanyakan kasus, radang uretra disebabkan oleh IMS, seperti klamidia. Namun, dalam kasus NGU, penyebab pembengkakan tidak diketahui.

5. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri terjadi ketika banyak jamur Candida di Mr P. Selain bau tak sedap, gejala dari infeksi ini seperti sensasi terbakar atau gatal, iritasi serta kemerahan, zat putih hingga kelembapan yang tidak biasa pada organ intim.

Berita Terkait

Berita Terkini