Pria

Donald Trump Diberi Terapi Antibodi Poliklonal untuk Sembuhkan Covid-19

Jenis terapi apa ini?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Donald Trump dianggap obesitas. (Instagram/realdonaldtrump)
Donald Trump dianggap obesitas. (Instagram/realdonaldtrump)

Himedik.com - Donald Trump mengumumkan dirinya positif terinfeksi corona pada Jumat (1/10/2020) kemarin melalui cuitan di Twitter. Gedung Putih mengatakan sang presiden mendapat terapi koktail antibodi sebagai perawatan Covid-19 yang dideritanya.

Menurut pernyataan dari sekretaris pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, Trump menerima koktail antibodi poliklonal dosis 8 gram, REGN-COV2, dari perusahaan farmasi Regeneron, sebagai tindakan pencegahan.

Dilansir Fox News, Creative Diagnostics, perusahaan swasta Amerika yang mengkhususkan diri dalam penelitian dan pembuatan antibodi, menyebut antibodi poliklonal terdiri dari sel heterogen yang umumnya diproduksi oleh klon sel B yang berbeda di dalam tubuh.

Klon sel B merupakan garis sel yang dihasilkan oleh sel B, yakni sel yang dapat menghasilkan antibodi untuk antigen yang menargetkan berbagai bagian antigen.

Antibodi poliklonal dapat mengidentifikasi dan menempel pada epitom yang berbeda, bagian spesifik dari antigen tunggal. Antibodi ini juga diproduksi pada makhluk hidup.

Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]

Untuk membuat antibodi poliklonal, imunogen biasanya disuntikkan untuk mendapatkan respons imun. Kemudian, itu disuntikkan untuk menghasilkan titer antibodi yang lebih lebih tinggi terhadap antigen tertentu.

Perawatan eksperimental yang digunakan memakai antibodi yang dibuat oleh Regeneron, serta antibodi yang diambil dari penyintas Covid-19. Tujuannya agar kedua antibodi mengikat protein virus corona, membatasi kemampuan virus untuk 'melarikan diri'.

Sementara itu, Dr. Matt McCarthy, seorang dokter penyakit menular mengatakan,  pengobatan ini sudah menunjukkan efektivitas dalam mengurangi jumlah virus di dalam tubuh (viral load) dan tingkat keparahan gejala.

Berita Terkait

Berita Terkini