Pria

Berkontak dengan Orang Positif Covid-19, Direktur WHO Karantina Mandiri

Tedros mengaku akan menjalani karantina selama beberapa hari ke depan.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)

Himedik.com - Pada Minggu (1/11/2020), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan ia sedang menjalani karantina mandiri setelah berkontak dengan orang positif virus corona Covid-19.

"Saya telah diidentifikasi sebagai seseorang yang berkontak dengan penderita Covid-19," cuitnya di Twitter, dilansir Fox News.

Ia mengungkapkan bahwa kondisinya baik-baik saja dan tidak mengalami gejala apa pun.

Tedros mengatakan akan melakukan karantina selama beberapa hari. Hal itu sejalan dengan protokol yang direkomendasikan WHO dan akan bekerja dari rumah.

Menurut pedoman WHO yang dikutip Tedros, badan kesehatan tersebut merekomendasikan bahwa semua kontak individu dengan pasien Covid-19 atau kemungkinan dikarantina di fasilitas yang ditunjuk atau di rumah selama 14 hari sejak paparan terakhir.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

"Sangat penting bagi kita semua untuk mematuhi panduan kesehatan. Inilah cara kami memutus rantai penularan #Covid19, menekan virus, dan melindungi sistem kesehatan," ujar Tedros.

Lelaki 55 tahun ini sekarang berada di Jenewa, markas besar WHO.

Pada Minggu kemarin, pemerintah setempat melaporkan adanya lockdown hanya di beberapa wilayah, menyusul wabah dan meningkatnya pasien rawat inap.

"Pada 1 November, ada 474 orang dirawat oleh Rumah Sakit Universitas Jenewa (HUG), termasuk 56 di ICU. Sebagai pengingat, pada Oktober terdapat 78 rawat inap di HUG, 13 di antaranya berada di ICU," demikian pernyataan pemerintah daerah.

"Angka-angka itu menunjukkan bahwa situasinya semakin memburuk. Selama beberapa hari terakhir, lebih dari 1.000 orang telah dinyatakan positif virus corona setiap hari," lanjut pernyataan tersebut.

Ketika ia mengumumkan hal tersebut pada Minggu malam, kasus virus corona sudah mencapai 46.426.677 skala global dan sudah lebih dari 1.199.684 kematian, berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins.

Berita Terkait

Berita Terkini