Pria

Positif Virus Corona, Pria Ini Alami Rasa Terbakar di Kulit Telapak Kakinya

Seorang pria asal India mengalami rasa terbakar di kulit telapak kakinya ketika positif terinfeksi virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Semua orang pasti berusaha melindungi dirinya dari penularan virus corona Covid-19. Tak terkecuali Madan Singh, pensiunan pejabat pemerintah India yang berusia 61 tahun.

Madan Singh telah melakukan semua tindakan pencegahan untuk terhindar dari virus corona. Selama masa penguncian, ia telah mengikuti pedoman pemerintah India untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.

Dalam hal ini, hand sanitizer dan penggunaan masker adalah protokol kesehatan yang harus diikuti untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19.

Bahkan Madan juga tidak menghadiri acara pemakaman kerabat, tidak mengikuti acara sosial dan tidak mengunjungi tempat ibadah selama pandemi. Madan memilih lebih baik tinggal di rumah jika tidak ada kepentingan.

Tapi, langkah pencegahan ketat yang telah dilakukan Madan ini runtuh ketika mendapat kabar tentang ibunya pada 11 November 2020 lalu.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Ibu Madan yang berusia 80 tahun dan tinggal bersama suadara laki-lakinya jatuh sakit karena masalah pernapasan. Kemudian, Madan harus merawat ibunya selama 3 jam saja.

Pada malam harinya, Madan mendapat kabar bahwa ibunya positif terinfeksi virus corona Covid-19. Selama Madan tinggal bersama ibunya pada suatu waktu, ia mungkin juga tidak menjalani protokol kesehatan.

Keesokan harinya di rumah sakit yang merawat pasien virus corona, Madan juga berinteraksi dengan dokter jaga yang positif virus corona.

Meskipun Madan sudah berusaha melindungi diri, ia tetap merasakan ketidaknyamanan setelah pulang ke rumah. Saat itu Madan takut tertular virus corona Covid-19.

Sampai akhirnya, ia menjalani tes dan dinyatakan positif virus corona pada 17 November 2020. Ia pun memilih isolasi mandiri di rumah. Tetapi, ia harus menjalani rawat inap di rumah sakit pada 23 November 2020 karena demam tinggi.

Selama perawatan di rumah sakit, Madan diberi obat remdiciver dengan antibiotik lain dan menjalani berbagai jenis tes darah untuk melawan virus corona.

Madan juga mengatakan bahwa pasien boleh minum teh, makanan dan lainnya sesuai jadwal rumah sakit. Saat terinfeksi virus corona ini, Madan juga mengalamani rasa terbakar yang tak tertahankan di kedua telapak kakinya.

Ia merasa seperti lapisan kulit telapak kakinya mengelupas. Meskipun ia tidak mengalami pilek, batuk dan masalah pernapasan. Tapi, ia tetap mengalami gejala umum virus corona, yaitu demam.

Setelah 6 hari menjalani rawat inap, hasil tes virus corona Covid-19 Madan pun negatif dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Madan pun berusaha menjaga pola makan, kesehatan mental dengan berlatih meditasi dan mengulangi tes virus corona beberapa kali untuk memastikan hasilnya negatif selama masa pemulihan.

 

Berita Terkait

Berita Terkini