Pria

Mitos Tentang Gairah Seks: Usia Bukan Satu-satunya Penurun Libido

Ada sejumlah mitos seputar dorongan seks dan menurut ahli hal itu bisa menjadi toksik atau racun, apa saja?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi gairah seks pria (pixabay)
Ilustrasi gairah seks pria (pixabay)

Himedik.com - Gairah seksual merupakan naluri, keinginan, atau energi untuk terlibat dalam perilaku seksual. Setiap orang juga memiliki standar gairah dengan kenormalan yang berbeda.

"Keinginan untuk seks didasarkan pada berbagai faktor, termasuk bagaimana perasaan kita secara mental dan fisik, rangsangan, dan orang yang bersama kita. Hasrat seksual turun dan naik sesuai situasi," kata Justin R. Garcia, MS, PhD, peneliti seks dan direktur eksekutif Kinsey Institute di Indiana University.

Ada sejumlah mitos seputar dorongan seks dan menurut ahli hal itu bisa menjadi toksik atau racun, berikut lima di antaranya, melansir laman Insider:

1. Mitos: wanita memiliki gairah seks lebih rendah dibanding pria

Sebuah studi pada 2014 menunjukkan hasrat seksual pada pria dan wanita sama, berdasarkan gairah dan motivasi seksual, serta frekuensi hasrat seksual.

Libido dapat dipengaruhi oleh kehamilan, menyusui, penyakit, menopause, atau andropause karena perubahan hormonal, tetapi tidak berarti bahwa wanita secara umum memiliki dorongan seks yang lebih rendah daripada pria.

Ilustrasi lelaki lesu, tak Bergairah, libido rendah, stres, impotensi. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki tak bergairah (Shutterstock)

2. Mitos: orang dengan penyakit kronis atau disabilitas selalu memiliki gairah seks yang rendah

Ini adalah kesalahpahaman umum. Penyakit kronis dan kecacatan dapat memengaruhi fungsi atau gairah seksual, tetapi anggapan bahwa mereka tidak menikmati atau tidak dapat berhubungan seks adalah salah.

"Beberapa orang mengalami kenikmatan seksual secara berbeda dari yang lain, tetapi itu tidak berarti mereka memiliki minat yang lebih atau kurang dalam aktivitas seksual," kata Garcia.

3. Mitos: semua pria memiliki gairah seks yang tinggi

Hasrat seksual bervariasi, jadi dasar untuk dorongan seks yang tinggi adalah subjektif.

"Saya mendapati banyak pria dari usia 20 hingga 80 tahun yang memiliki gairah seks rendah karena berbagai alasan, seperti depresi, kecemasan, hingga pola makan yang buruk," jelas Seth Cohen, MD, MPH, asisten profesor urologi dan direktur divisi pengobatan seksual di NYU Grossman School of Medicine.

4. Mitos: usia adalah satu-satunya faktor penurun gairah seks

Memang benar usia dapat menurunkan gairah seks, tetapi ada faktor lain yang juga memengaruhinya. Seperti kesehatan mental, kebiasaan buruk seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

Faktor hubungan dan ketakutan akan konsekuensi (seperti Indeksi Menular Seksual atau kehamilan) juga dapat sangat menghambat dorongan seksual seseorang.

5. Mitos: cara mempertahankan gairah seks adalah dengan berhubungan secara sering

"Aktivitas seksual yang sering tidak diperlukan untuk menjaga libido yang sehat dan memuaskan," kata Garcia.

Ia menambahkan bahwa orang dapat terangsang dan memiliki hasrat seksual tanpa adanya aktivitas seksual.

Berita Terkait

Berita Terkini