Pria

Studi: Suntik Hormon Progesteron Wanita Bisa Bantu Pria Lawan Covid-19

Suntikan hormon progesteron yang biasanya dimiliki wanita bisa membantu pria melawan virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi virus corona Covid-19. (Pixabay)

Himedik.com - Pria memang memiliki risiko infeksi virus corona Covid-19 lebih tinggi dibandingkan wanita. Tapi, penelitian baru menemukan hormon wanita yang disebut progesteron membantu mengurangi risiko keparahan akibat virus corona Covid-19 pada pria.

Ya, para peneliti telah menemukan bahwa hormon progesteron bisa membantu mengurangi risiko infeksi virus corona Covid-19 yang serius.

Temuan mereka mencatat bahwa menyuntikkan hormon progesteron ini pada pria bisa membantu mereka melawan infeksi virus corona Covid-19 yang parah.

Para peneliti dari California membuktikan temuannya dengan melibatkan 40 pasien pria yang dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19. Setengah dari mereka diberi suntikan progesteron selama 5 hari sebanyak dua kali sehari.

Para ahli percaya bahwa sifat anti-inflamasi hormon adalah kunci dalam membantu mengurangi kematian serius akibat infeksi virus corona Covid-19.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)

Studi ini juga dipicu oleh berbagai laporan bahwa pria berisiko tinggi terhadap kematian dan penyakit parah akibat virus corona Covid-19 pada wanita.

"Saya sebagai doktter ICU terkejut dengan efek virus corona Covid-19 pada pasien pria dan wanita," kata Dr Sara Ghandehari, direktur Rehabilitasi Paru di Institut Paru-Paru Serikat Wanita di Cedars, Sinai dikutip dari Express.

Selain itu, beberapa penelitian yang diterbitkan juga menunjukkan bahwa wanita pramenopause, yang biasanya memiliki tingkat progestero lebih tinggi justru mengalami infeksi virus corona lebih ringan dibandingkan wanita pascamenopause dengan progesteron rendah.

Pada dasarnya, tubuh pria dan wanita secara alami menghasilkan progesteron. Tapi, wanita menghasilkan lebih banyak hormon progesteron selama bertahun-tahun masa reproduksinya.

Menurut temuan Medical News Today, yang diterbitkan di Frontiers in Public health, pria cenderung memiliki gejala dan komplikasi virus corona Covid-19 lebih parah daripada wanita.

"Rasio kematian virus corona Covid-19 pada pria dan wanita adalah 1,35. Artinya, perbandingan wanita dan pria yang meninggal dunia karena penyakit tersebut 100 dan 135," jelasnya.

Rasio kematian akibat virus corona Covid-19 ini naik dan turun seiring bertambahnya usia dan memuncak pada 2,56 kelompok usia 60-69 tahun.

Para ahli juga mencatat kelompok pasien yang menerima pengobatan progesteron mencetak median 1,5 poin lebih tinggi pada skala tersebut.

Mereka yang menerima perawatan hormon progesteron ini memiliki risiko rawat inap dan penggunaan alat bantu oksigen lebih rendah.

"Sementara ini temuan kami mendorong penggunaan hormon progesteron untuk mengobati virus corona Covid-19 pada pria. Tapi, penelitian kami memiliki keterbatasan yang signifikan," kata Dr Ghandehari.

Sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjangkau populasi yang lebih besar dan lebih heterogen, termasuk wanita pascamenopause. Tujuannya, menetapkan tingkat kemanjuran klinis dan menilai masalah keamanan potensial lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini