Pria

Diderita Lionel Messi saat Kecil, Apa Itu Growth Hormone Deficiency?

Lionel Messi saat kecil pernah menderita kelainan langka yang mengancam impiannya untuk menjadi pesepak bola.

Yasinta Rahmawati

Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)
Lionel Messi - (Instagram/@leomessi)

Himedik.com - Bintang sepak bola Lionel Messi kini resmi menjadi pemain Paris Saint-Germain (PSG). Ini menjadi penanda dia mengakhiri 17 tahun kariernya bersama Barcelona pekan.

Di PSG, Lionel Messi bakal dikontrak selama dua tahun hingga 2023 dan opsi perpanjangan satu tahun. Kabarnya ia akan menerima gaji 35 juta poundsterling per musim atau lebih dari Rp 697 miliar.

Namun sebelum mencapai performa gemilang dan bayaran fantastis seperti saat ini, Messi kecil pernah menderita kondisi yang mengancam impiannya untuk menjadi pesepak bola.

Lionel Messi mulai bermain sepak bola pada usia lima tahun dan segera diakui sebagai pemain yang sangat berbakat.

Tapi sayangnya, ia didiagnosis dengan kelainan langka growth hormone deficiency (GHD) atau kekurangan hormon pertumbuhan ketika berusia 11 tahun. Kondisi itu membuatnya tubuhnya pendek dan paling kecil dari kawan seumurannya.

"Ketika saya berusia 11 tahun mereka menemukan bahwa saya memiliki kekurangan hormon pertumbuhan dan saya harus memulai perawatan untuk membantu saya tumbuh. Setiap malam saya harus menusukkan jarum ke kaki saya, malam demi malam, setiap hari dalam seminggu, dan ini selama tiga tahun," ujarnya seperti dikutip dari The Telegraph.

Lionel Messi kini berseragam Paris Saint-Germain. (Dok. PSG)
Lionel Messi kini berseragam Paris Saint-Germain. (Dok. PSG)

Usai menyelesaikan perawatan yang terbilang mahal itu, Lionel Messi mulai tumbuh dengan baik. Kini ia memiliki tinggi badan sekitar 169,92 cm, meski di kalangan pemain bola Eropa angka tersebut terhitung tidak terlalu tinggi.

Apa Itu Growth Hormone Deficiency?

Growth hormone deficiency sendiri disebabkan oleh kekurangan hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Ini adalah kelenjar seukuran kacang polong, hadir di otak dan bertanggung jawab untuk keseimbangan hormon dan produksi hormon pertumbuhan.

Hormon pertumbuhan, seperti namanya, bertanggung jawab atas pertumbuhan individu. Demikian dikutip dari The Healthsite.

Penyebab pasti dari defisiensi ini belum diketahui tetapi telah ditemukan bahwa pada anak-anak, defisiensi ini dapat terjadi jika mereka memiliki kelainan bentuk tengkorak atau wajah tertentu seperti langit-langit mulut atau bibir sumbing.

Pada orang dewasa, kondisi ini dapat terjadi setelah cedera kepala traumatis atau karena beberapa kondisi penyerta lainnya.

Lionel Messi kini berseragam Paris Saint-Germain. (Dok. PSG)
Lionel Messi kini berseragam Paris Saint-Germain. (Dok. PSG)

Gejala Kekurangan Hormon Pertumbuhan

Pada anak-anak, salah satu gejala yang paling mencolok adalah kurangnya pertumbuhan yang stabil dan teratur. Gejala ini biasanya terlihat pada anak-anak antara usia dua sampai tiga tahun.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai, yaitu:

  • Anak lebih pendek dari anak-anak lain seusianya
  • Sementara tubuh anak akan proporsional, tangan dan kakinya mungkin cenderung terlihat agak gemuk
  • Wajah anak akan sering terlihat jauh lebih muda dari orang lain dalam kelompok usianya
  • Ketika seorang anak mencapai masa remaja, ia mungkin mencapai pubertas terlambat atau tidak sama sekali

Berita Terkait

Berita Terkini