Wanita

Pemain Sepak Bola Wanita Lebih Rawan Kerusakan Otak Daripada Pria

Waspada bagi kamu yang sering bermain bola ya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Sepak bola wanita. (CNN International)
Sepak bola wanita. (CNN International)

Himedik.com - Pemain sepak bola wanita di Indonesia memang tak begitu banyak jumlahnya. Jika kamu salah satu yang termasuk suka main sepak bola, maka kamu harus perhatikan info berikut.

Menurut para peneliti dari Albert Einstein College of Medicine, New York, pemain sepak bola wanita mungkin lebih rentan terhadap cedera dari sundulan bola dibandingkan dengan pria.

Dilansir medicaldaily, sebuah penelitian tentang ini diterbitkan dalam Radiologi pada 31 Juli. Survei yang dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Asosiasi Internasional ini meneliti sekitar 30 juta wanita di seluruh dunia yang bermain sepak bola.

"Para peneliti dan dokter menyadari bahwa kondisi perempuan lebih buruk  setelah cedera kepala dibandingkan laki-laki, tetapi beberapa mengatakan itu hanya karena perempuan lebih bersedia untuk melaporkan gejalanya," kata penulis utama Dr. Michael L. Lipton, profesor radiologi dan psikiatri dan ilmu perilaku di Einstein.

Berdasarkan penelitian ini wanita tampaknya lebih mungkin menderita trauma otak saat main bola dibandingkan pria.

Sepak bola wanita. (Scientific American)
Sepak bola wanita. (Scientific American)

"Secara umum, kami ingin secara khusus memeriksa apakah pria dan wanita dengan jumlah paparan yang sama punya dampak yang berbeda pada kepala atau tidak," kata Dr. Lipton.

Untuk menguji ini, akhirnya tim peneliti merekrut 98 pemain sepak bola amatir yang terdiri dari 49 pemain pria dan 49 pemain wanita yang semuanya memiliki pengalaman sepak bola selama bertahun-tahun.

Teknik MRI canggih digunakan untuk memeriksa fraksional anisotropi (FA) - pengukuran bagaimana molekul air bergerak di otak.

Dari hasilnya terlihat, wanita menunjukkan sekitar lima kali lebih banyak kelainan struktur mikro dibandingkan laki-laki ketika mereka memiliki keterpaparan dalam jumlah yang sama.

Pada tahun 2015, Federasi Sepak Bola Amerika Serikat merekomendasikan larangan untuk main bola di bawah usia 10 tahun.

Namun, Dr. Lipton menyatakan bahwa mereka masih butuh banyak penelitian untuk kasus ini. Selain itu, penelitian juga dibutuhkan untuk menetapkan perbedaan gender yang jelas dalam sensitivitas jaringan otak.

Ia juga menambahkan, dengan adanya penelitian ini, mereka lebih fokus untuk menentukan rekomendasi gender untuk bermain sepak bola yang lebih aman.

Berita Terkait

Berita Terkini