Wanita

Normalkah Rasa Sakit Saat Bercinta pada Wanita?

Begini menurut ahli medis.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Manfaat bercinta di pagi hari. (Libero Blog)
Manfaat bercinta di pagi hari. (Libero Blog)

Himedik.com - Dispareunia merupakan kondisi medis menggambarkan rasa sakit berulang selama dan setelah bercinta.

Hampir 3 dari 4 wanita pernah mengalami rasa sakit saat bercinta, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists.

''Intinya adalah sebagian besar perempuan yang aktif secara seksual mengalami sakit saat bercinta,'' kata ahli urologi Dr. Cheryl Iglesia kepada Cosmopolitan .

Lalu bagaimana kita bisa tahu ketika ada sesuatu yang salah ketika rasa sakit itu muncul?

Ilustrasi miss V (shutterstock)
Ilustrasi miss V (pinterest)

Iglesia menjelaskan bahwa itu tergantung pada dua faktor - seberapa sering itu terjadi dan seberapa parah rasa sakitnya.

''Jika kamu hanya mengalami sedikit rasa sakit sesekali, sepertinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tetapi jika itu adalah sesuatu yang terjadi setiap saat kamu bercinta, kamu harus menemui dokter,'' katanya.

Wanita mungkin mengalami ini selama penetrasi, yang mungkin melibatkan penis, jari, atau mainan seks yang dimasukkan ke dalam Miss V.

Menurut Dr. Kirtly Parker Jones dari Universitas Utah, saat pertama kali bercinta dan kamu merasa sakit maka ini karena jaringan-jaringan semakin melebar saat bersenggama.

Tapi ketika itu terjadi secara berulang, maka ini bisa menandakan adanya infeksi. Misalnya saat mengalami infeksi gonorea, seseorang bisa saja merasa sakit.

Kekeringan atau pelumasan yang tidak memadai adalah salah satu penyebab paling umum dari rasa sakit.

Meskipun mungkin ada hubungannya dengan foreplay yang belum terlalu lama, ada banyak kemungkinan lain seperti menopause, kontrol kelahiran hormonal, produk Miss V yang berbahaya, dan obat-obatan tertentu yang dapat berkontribusi pada kekeringan Miss V.

Jika rasa sakit yang kamu rasakan di dalam panggul, itu mungkin disebabkan oleh endometriosis, fibroid, atau bahkan sembelit.

Jangan dibiarkan lebih lama, segera konsultasikan ini ke dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini