Wanita

Habis Berlibur, Remaja Ini Idap Penyakit Misterius

Dimulai dari sakit perut hingga mata dan telinga yang mengeluarkan darah

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)
Ilustrasi operasi. (instagram/@Piron Guillaume)

Himedik.com - Ketika kita pergi berlibur menggunakan transportasi laut, biasanya yang muncul di pikiran kita adalah mabuk atau keracunan makanan.

Lain halnya dengan seorang gadis. Remaja asal Missouri ini mengalami sesuatu yang jauh dari pikiran kita.

Dilaporkan medicaldaily, Jordyn Walker (15) pergi berlibur bersama keluarganya. Tak berselang lama dari liburannya, ia jatuh sakit.

Menurut dokter ia mengalami sakit perut dan feses berdarah yang dipercaya sebagai infeksi sinus.

Namun tidak berhenti di situ. Infeksi ini juga sudah mulai menjalar ke bagian mata dan telinga. Dua organnya ini pun mengeluarkan darah.

Walker juga kehilangan indra penciuman dan perasa. Kendyll, ibu Walker mengatakan dirinya tidak mendapatkan penjelasan pasti dari dokter terkait kondisi sang anak.

Bahkan ibunya sudah mengunjungi beberapa spesialis alergi, imunologi dan reumatologi. Namun alih-alih mendapatkan jawaban pasti, ia hanya mendapat sebatas 'satu dalam sejuta kasus' yang mungkin tidak akan pernah terjadi lagi.

Bulan lalu, sebelum natal, remaja tersebut juga mengalami perawatan di ruang gawat darurat. Ia mengalami sakit perut parah, muntah dan diare berdarah.

Walker juga mengalami pembengkakan di sekitar matanya yang menyebabkan hilangnya penglihatan dalam beberapa jam.

''Seluruh wajahku menjadi ungu, memar dan penuh darah,'' tuturnya. Tekanan darah di belakang matanya juga sangat tinggi, rata-rata 85 mm HG dibandingkan dengan tekanan normal yang hanya mencapai 12 hingga 22 mm Hg.

Untuk meringankan gejalanya, dokter memotong celah matanya, berharap itu akan memungkinkan rongga matanya terbuka. Operasi pun dilakukan.

Sayangnya, beberapa hari kemudian, gadis tersebut mengalami buta permanen. Dokter percaya bahwa aliran darah ke saraf optik terganggu yang efeknya bisa merusak saraf lainnya.

Untuk saat ini, hasil diagnosis dokter mengatakan bahwa Walker mengalami gangguan autoimun atau Vasculitis.

Setelah dirawat di rumah sakit, saat ini Walker sudah bisa kembali ke rumah dan belajar menyesuaikan sesuatu tanpa penglihatan.

Berita Terkait

Berita Terkini