Wanita

Bukannya Nikmat, Berhubungan Seks pada 5 Kondisi Berikut Malah Bikin Sakit

Bicarakan dengan pasangan karena menyangkut kesehatan.

Dinar Surya Oktarini | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi berhubungan seks. (pixabay)
Ilustrasi berhubungan seks. (pixabay)

Himedik.com - Seks merupakan bagian normal dari kehidupan yang sehat. Namun, membicarakan tentang seks terkadang bisa sedikit canggung dan bahkan dianggap tabu.

Cobalah singkirkan hal itu karena kamu perlu membicarakannya dengan pasangan supaya tidak terjadi perdebatan yang tak diinginkan. Pasalnya ada beberapa waktu di mana kamu dan pasangan tidak boleh berhubungan seksual.

Melansir dari laman WebMD, berikut kelima waktu yang dimaksud.

1. Infeksi

Jika kamu mengalami gejala infeksi panggul atau Miss V seperti aroma cairan tidak sedap, gatal-gatal parah, sensasi terbakar, atau nyeri panggul, kamu harus menghindari hubungan seks hingga mendapat pengobatan dari dokter.

Berhubungan seks saat Miss V infeksi tidak hanya menyakitkan, tetapi dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ panggul dan menjadi lebih parah bahkan menular ke pasangan.

Ilustrasi miss V (shutterstock)
Ilustrasi infeksi miss V. (pixabay)

2. Perdarahan atau rasa sakit pada Miss V

Kebanyakan wanita akan mengalami bercak-bercak atau nyeri saat ovulasi, tetapi jika kamu mengalami nyeri atau perdarahan yang persisten, maka kamu harus menghindari hubungan seksual.

Nyeri selama hubungan seksual atau perdarahan setelah hubungan intim bisa menjadi tanda-tanda kelainan serviks dan harus segera mengunjungi dokter.

3. Komplikasi kehamilan

Sebenarnya dokter tidak melarang berhubungan seksual selama kehamilan asal tidak ada masalah dengan itu. Namun, jika kamu mengalami nyeri atau perdarahan sebaiknya segera hentikan.

Selain itu, komplikasi kehamilan seperti plasenta previa dan persalinan prematur dapat diperburuk oleh hubungan seks, sehingga hubungan seksual harus dihindari dalam situasi tersebut juga.

ilustrasi ibu hamil - (Pixabay/StockSnap)
ilustrasi ibu hamil. (Pixabay/StockSnap)

4. Setelah melahirkan

Setelah operasi caesar dan persalinan, kamu harus menghindari hubungan seksual sementara waktu hingga semuanya kembali normal. Sebagian besar wanita akan mengalami sejumlah robekan setelah persalinan pervaginam.

Sedangkan pasien yang cukup beruntung tidak mendapat jahitan akan sering mengalami lecet pada labia mereka yang bisa sangat sensitif dan melakukan hubungan intim sebelum vagina benar-benar sembuh dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan meningkatkan risiko infeksi.

5. Sebelum pap smear

Pap smear adalah metode screening ginekologi untuk menemukan infeksi dalam endocervix dan endometrium, termasuk kanker serviks. Memang tak bikin nyeri, tapi masalahnya, cairan semen dapat membuat pap smear kurang sensitif, jadi seks harus dihindari sebelum pemeriksaan.

Tak perlu canggung atau malu untuk membicarakannya dengan pasangan karena hubungan seks di waktu yang tidak tepat dapat mengancam kesehatan.

Berita Terkait

Berita Terkini