Wanita

Saphira Indah Alami Sesak Napas Sebelum Meninggal

Ketahui penyebab sesak napas saat hamil dan cara mengatasinya

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Saphira Indah dan sang suami, Rico Hidros. (Instagram)
Saphira Indah dan sang suami, Rico Hidros. (Instagram)

Himedik.com - Saphira Indah meninggal dalam kondisi hamil enam bulan. Pemain 'Uni' dalam film Eiffel I'm in Love tersebut diketahui menghembuskan napas terakhir pada Rabu (30/1/2019).

Melansir dari Suara.com, Saphira diketahui tidak memiliki riwayat penyakit apa pun selama ini. Menurut pengakuan suaminya, Rico Hidros, istrinya sempat merasa sesak napas sebelum meninggal dunia.

Ia menjelaskan, istrinya memiliki masalah paru-paru, bahkan di hari ke lima sesak napasnya terlihat semakin parah.

Bicara soal sesak napas saat tengah hamil, melansir dari medicalnewstoday, ini tampaknya disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan rahim hingga kondisi jantung.

Saat hamil, diafragma mengalami perubahan. Wanita hamil sering bernapas lebih cepat karena peningkatan hormon progesteron.

Progesteron memainkan peran penting dalam perkembangan janin. Ini juga merupakan stimulan pernapasan yang berarti itu menyebabkan pernapasan seseorang menjadi cepat.

Saphira Indah tengah hamil. (Instagram/saphira_indah)
Saphira Indah tengah hamil. (Instagram/saphira_indah)

Jumlah progesteron dalam tubuh wanita akan meningkat sepanjang kehamilan. Namun, bernapas lebih cepat tidak selalu menyebabkan sesak napas.

Selain itu, rahim yang tumbuh umumnya juga berkontribusi pada sesak napas. Jumlah darah dalam tubuh wanita meningkat secara signifikan selama kehamilan.

Jantung harus memompa lebih keras untuk memindahkan darah ini ke seluruh tubuh dan ke plasenta. Meningkatnya beban kerja pada jantung bisa membuat wanita hamil merasa sesak napas.

Selain itu, ada juga penyebab lain ibu hamil mengalami sesak napas.

1. Kardiomiopati peripartum. Ini adalah jenis gagal jantung yang dapat terjadi selama kehamilan atau segera setelah melahirkan.  Gejalanya meliputi pembengkakan pergelangan kaki, tekanan darah rendah, kelelahan, dan jantung berdebar.

2. Emboli paru. Emboli paru terjadi ketika bekuan darah tersangkut di arteri di paru-paru. Emboli dapat memengaruhi pernapasan dan menyebabkan batuk, nyeri dada serta sesak napas.

Saphira Indah meninggal dunia. (Instagram/saphira_indah)
Saphira Indah meninggal dunia. (Instagram/saphira_indah)

Untuk mengatasi terjadinya sesak napas, berikut beberapa metode yang bisa kamu gunakan.

1. Melakukan postur yang baik akan memungkinkan uterus menjauh dari diafragma. Sabuk penopang kehamilan akan membantu membuat postur tubuh semakin baik. Sabuk ini tersedia di toko khusus dan online.

2. Tidur dengan bantal yang menopang punggung bagian atas yang memungkinkan gravitasi menarik rahim ke bawah dan memberi ruang lebih banyak pada paru-paru.

Memiringkan tubuh sedikit ke kiri dalam posisi ini juga dapat membantu menjaga rahim dari aorta, arteri utama yang menggerakkan darah ke seluruh tubuh.

3. Mempraktikkan teknik pernapasan yang biasa digunakan dalam persalinan, seperti pernapasan Lamaze. Mempraktikkan teknik-teknik ini selama kehamilan dapat membantu seorang wanita selama persalinan juga.

4. Istirahat. Sangat penting untuk beristirahat jika pernapasan terasa lebih lama dan berat. Pada tahap akhir kehamilan, seorang wanita mungkin tidak dapat melakukan tingkat aktivitas fisik yang sama seperti sebelumnya.

Berita Terkait

Berita Terkini