Wanita

Studi: Memandikan Bayi Baru Lahir Berpengaruh terhadap Kemampuan Menyusu

Jadi apakah memang sebaiknya bayi tidak dimandikan saat lahir?

Rima Sekarani Imamun Nissa | Yuliana Sere

Ilustrasi bayi tidak tidur saat malam hari. (Unsplash/Tim Bish)
Ilustrasi bayi tidak tidur saat malam hari. (Unsplash/Tim Bish)

Himedik.com - Menunggu 12 jam atau lebih untuk memandikan bayi yang baru lahir dapat membuat bayi lebih mudah menyusu, kata penelitian.

Para ilmuwan meyakini cairan ketuban berbau seperti payudara ibu sehingga ini bisa membantu bayi menyusu dengan lebih mudah.

Dikutip dari Newsweek, ASI dapat membantu melindungi bayi dari penyakit dan juga bermanfaat bagi ibu karena bisa mencegah kanker tertentu, penyakit jantung dan obesitas.

The World Health Organization menganjurkan bayi secara eksklusif diberi ASI selama enam bulan pertama kehidupan mereka untuk mencapai pertumbuhan yang optimal, pengembangan dan kesehatan.

Ibu juga disarankan untuk mencoba makan dalam satu jam pertama persalinan.

Tim peneliti merekrut 996 ibu di Cleveland Clinic Hillcrest Hospital untuk mengetahui bagaimana mandi memengaruhi tingkat keberhasilan menyusui.

Ilustrasi menyusui. (pixabay)
Ilustrasi menyusui. (pixabay)

Dari total, 448 bayi dimandikan segera setelah lahir, sedangkan 548 sisanya dimandikan setelah 12 jam.

Ketika para peneliti menganalisis data, mereka menemukan tingkat keberhasilan menyusui meningkat dari 59,9 persen menjadi 68,2 persen pada mereka yang tidak memandikan bayi.

Heather DiCioccio, penulis utama makalah dan spesialis pengembangan profesional keperawatan di Unit Ibu dan Bayi Rumah Sakit Cleveland Clinic Hillcrest, terinspirasi untuk melakukan penelitian setelah dia melihat lebih banyak ibu yang meminta untuk menunggu sebelum memandikan bayi mereka.

''Mereka membaca di blog ibu bahwa lebih baik menunggu untuk memandikan bayi mereka pertama kali, karena cairan ketuban memiliki bau yang mirip dengan payudara — yang mungkin membuat bayi lebih mudah menyusu,'' kata DiCioccio.

Selain aroma cairan ketuban yang menyerupai payudara, para penulis berpendapat tingkat keberhasilan menyusui dapat dikaitkan dengan bayi yang terlambat mandi yang memiliki kontak kulit dengan ibu mereka lebih cepat daripada yang lain.

''Bayi-bayi ini juga lebih cenderung memiliki suhu tubuh normal, jadi mereka mungkin tidak lelah untuk menyusui,'' kata DiCioccio.

Ilustrasi bayi - (Pixabay/jarmoluk)
Ilustrasi bayi - (Pixabay/jarmoluk)

''Sudah menjadi kebijakan kami untuk menunda mandi setidaknya 12 jam, kecuali ibu menolak untuk menunggu. Dalam hal ini, kami meminta dua jam,'' katanya.

DiCioccio menekankan memandikan bayi baru lahir lebih awal menjadi penting dalam kasus-kasus tertentu, misalnya anak mungkin terpapar patogen yang ditularkan melalui darah seperti HIV, Hepatitis B dan C atau kasus herpes aktif saat lahir.

Penelitian ini muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa bayi yang disusui selama enam bulan memiliki lebih sedikit bakteri yang kebal antibiotik dalam usus mereka daripada mereka yang diberi makan dengan durasi lebih singkat.

Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal for Obstetrics, Gynaecologic, dan Neonatal Nursing.

Berita Terkait

Berita Terkini