Wanita

Kerap Konsumsi Minuman Berenergi, Jantung Wanita 32 Tahun Tersumbat

Dokter tak secara langsung menyebut minuman bernergi sebagai penyebabnya.

Agung Pratnyawan | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana

ilustrasi minuman berenergi - (Pixabay/Gadini)
ilustrasi minuman berenergi - (Pixabay/Gadini)

Himedik.com - Seorang wanita 32 tahun harus dipasangi alat pacu jantung atau pacemaker karena mengalami penyumbatan jantung. Ia mengaku sebelumnya sangat sering mengonsumsi minuman berenergi.

Samantha Sharpe, namanya, mengatakan, bisa meneguk enam kaleng minuman berkafeina manis dalam sehari.

"Pada 2014 saya minum lima atau enam kaleng setiap hari sampai saya dipasangi alat pacu jantung pada Februari 2018," kata ibu tiga anak itu, dikutip dari LeicestershireLive.com, Kamis (9/5/2019).

Menurut penuturan Samantha, minuman itu membuat dirinya tetap 'melek' selama bekerja dan menimbulkan efek samping jantung berdetak dan berdebar lebih kencang, sehingga dia akan loyo dan membutuhkan minuman itu lagi.

"Itu akan membuat saya sakit kepala, saya jadi suka marah-marah, dan saya perlu minum lagi supaya bisa terus bekerja," katanya.

"Saya tidak bisa tidur dan memiliki perasaan hancur yang luar biasa ketika mencoba untuk tidur."

Alat pacu jantung atau pacemaker - (Pixabay/ulleo)
Alat pacu jantung atau pacemaker - (Pixabay/ulleo)

Samantha pun akhirnya periksa ke dokter, yang kemudian mendiagnosis dirinya dengan penyumbatan pada jantung dan memberinya alat pacu jantung.

Wanita asal Leicester, Inggris ini juga menderita batu ginjal dan diduga berpotensi menderita diabetes karena jumlah gula yang dia konsumsi.

Namun, dokter Samantha mengaku tidak bisa secara langsung menyalahkan minuman berenergi untuk masalah jantungnya. Meski begitu, Samantha mengaku tak memiliki masalah lagi sejak berhenti meminumnya.

"Saya tidak pernah pingsan lagi dan saya tidak merasakan jantung yang kacau lagi," ujarnya. "Jantung saya dulu suka berdetak tak beraturan."

Berita Terkait

Berita Terkini