Wanita

Alami Psoriasis, Wanita Ini Anggap Tubuhnya Seperti Bunga

Georgia yang bercita-cita tinggi ingin menjadi model dan aktris.

Vika Widiastuti

Georgia Harris. (Facebook/dok pribadi)
Georgia Harris. (Facebook/dok pribadi)

Himedik.com - Menderita penyakit psoriasis bukanlah hal yang mudah bagi perempuan bernama Georgia Harris (22) dari Driffield di Yorkshire. Diketahui psoriasis merupakan kondisi di mana terjadi peradangan di kulit yang berupa ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Bahkan terkadang diikuti rasa gatal dan nyeri. 

Saat remaja, ia mengaku sangat jijik melihat bentol-bentol merah yang menjalar di tubuhnya. Terlebih saat teman-teman mulai mem-bully dirinya.

"Selama bertahun-tahun saya menyembunyikan keadaan ini (kulitnya). Saya selalu memakai baju longgar untuk menutupi kondisi kulit saya," ungkap Georgia seperti dilansir Suara.com dari Dailymail, Selasa (14/5/2019).

 Georgia Harris [facebook/dok pribadi]
Georgia Harris [facebook/dok pribadi]

Namun, Georgia Harris kini telah berdamai dengan dirinya. Dia tak lagi memandang jijik kondisi kulit tubuhnya. Melalui media sosial, ia tampil percaya diri memamerkan kulit di tubuhnya yang merah-merah.

Georgia yang bercita-cita tinggi ingin menjadi model dan aktris itu mengisahkan, bagaimana ia merangkul dirinya dan bertekad membantu orang lain yang memiliki kondisi sama agar mencintai diri sendiri dan percaya diri.

"Orang-orang menyebut kulit saya seperti kulit cheetah. Tetapi seorang teman saya justru mengatakan, kulitku indah seperti 'padang rumput berbunga' yang sedang mekar," bebernya.

Tak menyangka ada orang yang memandang kondisinya begitu positif, saat itulah Georgia merasa seperti mendapat pencerahan. Sejak itu, ia memandang dirinya dengan cara yang berbeda.

Ia mulai percaya diri untuk difoto, bahkan tanpa harus menutupi kulitnya dengan apa pun. 

Tak terbayang betapa dulu ia sangat hancur melihat kondisi tubuhnya sendiri. Sejak usia 9 tahun di-bullly, saat remaja menutupi wajah dengan make up. Namun kondisinya justru semakin parah. Kulit Georgia mengalami peradangan.

"Saya stres dan mengadu pada ibu. Saya merasa orang-orang memanggil saya jelek. Tapi, kini saya berterima kasih kepada orang-orang yang pernah membully saya. Perjalanan itu mengajarkan saya untuk berjuang menjadi orang yang percaya diri," tukasnya. (Suara.com/Vessy Dwirika Frizona)

Berita Terkait

Berita Terkini